Memastikan Keterlibatan Masyarakat Adat dalam Membangun Budaya di IKN 

Bangun Mental Masyarakat, Budaya Lokal Jadi Penopang

budaya dayak
BUDAYA: Penampilan Seni Tutur asal Kalimantan Tengah pada Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9/2024). (ANTARA/LINTANG BUDIYANTI PRAMESWARI)

Indonesia kini punya ibu kota baru. Di tengah pembangunan infrastruktur dan fasilitas layanan publik yang dipercepat secara masif, beberapa tahun belakangan, berbagai diskusi tentang keterlibatan masyarakat adat dalam pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi pertanyaan dan masukan dari berbagai pihak.

IKN memang selama ini telah menjadi ruang hidup bagi berbagai suku adat utama, yakni Paser, Dayak, Kutai, dan Balik, yang tentu keberadaannya tidak boleh dipinggirkan dari pembangunan infrastruktur.

Bacaan Lainnya

Sebagai wilayah yang akan menjadi pusat urbanisasi baru, pembangunan karakter melalui budaya di wilayah itu mesti terus ditingkatkan.

Pemajuan kebudayaan membutuhkan investasi waktu yang tidak sebentar. Meskipun demikian, membangun manusia mutlak dilakukan demi kemajuan peradaban suatu bangsa, dan budaya sebagai salah satu kearifan lokal yang telah mengakar di dalam suatu masyarakat, membentuk tata nilai yang membentuk kebiasaan dan cara hidup komunal.

Oleh karena itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) selama dua tahun terakhir terus berupaya melibatkan masyarakat adat secara aktif dalam pembangunan kebudayaan, melalui gelaran Festival Harmoni Budaya Nasional (FHBN), yang tahun ini kembali diselenggarakan di Alun-Alun Kabupaten Penajam Paser Utara, setelah pada tahun 2023 digelar di Kecamatan Sepaku dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Juga :  Pengedar 1 Ons Sabu ”Dipatok” Tim Cobra

Melalui pembangunan di IKN, Presiden Jokowi menyatakan bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara akan menjadi muara bertemunya berbagai interaksi budaya, sehingga masyarakat mesti hidup rukun dan harmonis dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan identitas budaya lokal, nilai-nilai, serta tradisi masyarakat di Kalimantan Timur.

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Warsito menyampaikan bahwa kemajuan pembangunan di IKN harus selaras dengan pembangunan manusia, melalui salah satu aspek paling fundamental, yakni pendidikan.

Sebagai fondasi utama yang turut menentukan fondasi-fondasi lainnya dalam kemajuan suatu bangsa, pendidikan berperan penting membentuk budaya dan karakter masyarakat, yang dalam gelaran FHBN tahun ini diwujudkan melalui Sekolah Laboratorium Pancasila, di mana Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi yang pertama meluncurkan 30 sekolah.



Pos terkait