Memastikan Keterlibatan Masyarakat Adat dalam Membangun Budaya di IKN 

Bangun Mental Masyarakat, Budaya Lokal Jadi Penopang

budaya dayak
BUDAYA: Penampilan Seni Tutur asal Kalimantan Tengah pada Puncak Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (7/9/2024). (ANTARA/LINTANG BUDIYANTI PRAMESWARI)

Di tengah pembangunan IKN saat ini, salah satu tantangan yang dialami oleh Kabupaten Penajam Paser Utara adalah adanya beberapa lulusan SMA/SMK yang tidak bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi, sehingga menjadi pengangguran terbuka.

Lemahnya kemampuan ekonomi menjadi salah satu alasan lulusan SMA/SMK tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Bacaan Lainnya

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi pengangguran terbuka, sekaligus mengantisipasi supaya tidak tertinggal dengan pertumbuhan IKN melalui pendidikan vokasi.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah bekerja sama dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Sains dan Teknologi Solo Technopark.

Sebanyak 102 orang dikirim ke Jawa Tengah itu untuk mengikuti pelatihan selama 3,5 bulan. Mereka mengikuti enam prioritas pelatihan, seperti pengelasan, perpipaan, kelistrikan, mekanika, rigging, serta scaffolding.

Setelah pelatihan itu selesai, para peserta kemudian mendapatkan sertifikat, kemudian disalurkan ke IKN.

Baca Juga :  Kedatangan Presiden Diharapkan Jadi Berkah untuk Kotim

Kerja sama juga dijalin dengan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya untuk menyiapkan tenaga kerja asal Penajam Paser Utara yang nantinya disiapkan untuk bekerja di Bandara Nusantara.

Peserta yang dikirim ke Poltekbang Surabaya itu berasal dari lima kelurahan yang terdampak oleh pembangunan Bandara Nusantara.

Dari lima kelurahan tersebut, sebagiannya ada yang dikirim ke Poltekbang Surabaya, sebagian lagi kami kirim untuk magang di Bandara Sepinggan Balikpapan.

Selain itu, pemkab juga telah memberikan sertifikasi kepada 114 tenaga konstruksi atau tukang bangunan. Tujuannya agar tenaga konstruksi itu bisa mudah bekerja di IKN. Dengan demikian, mereka bekerja di IKN dengan memegang lisensi dan kompetensi.

Selain itu, kerja sama dengan perguruan tinggi di Jawa Tengah juga dilakukan. Para pelajar dikirim untuk belajar teknik sipil, planologi, dan kedokteran.

Saat ini, pemerintah kabupaten lebih banyak memilih pendidikan vokasi sebagai sarana penyiapan sumber daya manusia untuk menyambut kehadiran IKN, sekaligus mengurangi pengangguran, karena lulusan pendidikan vokasi lebih siap pakai untuk diterjunkan di dunia kerja.



Pos terkait