“Dengan hadirnya pusat pemerintahan baru di IKN, Kalimantan berperan penting menjadi salah satu epicentrum of economic growth,” ujarnya.
Borneo juga berpotensi menjadi pusat pengembangan ekonomi hijau yang berkelanjutan melalui solusi berbasis alam, energi terbarukan, ekowisata, dan pasar karbon. Untuk itu, pembangunan infrastruktur yang terencana dan terintegrasi di Kalimantan sangat penting agar visi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dapat tercapai.
“Konektivitas yang terintegrasi, tidak hanya terbatas pada infrastruktur fisik seperti jalan dan transportasi, tetapi juga mencakup energi terbarukan, sangat penting untuk meningkatkan daya saing ekonomi Borneo. Dengan adanya konektivitas ini, kita dapat meningkatkan mobilitas, membuka peluang perdagangan, dan menarik lebih banyak investasi, khususnya dalam membangun ekonomi hijau. Artinya, Borneo dapat terintegrasi pada perdagangan rantai pasok regional,” ujar Susilo saat dihubungi Radar Sampit kemarin.
“Saya mengajak para pengusaha di Kalteng untuk memanfaatkan peluang ini demi mewujudkan potensi besar Borneo sebagai pusat ekonomi hijau dan digital di ASEAN,” tambah Susilo. (yit)