Oleh: Dr Joni SH MH
PWI Perwakilan Kabupaten Kotawaringin Timur akan menggelar pemilihan ketua dan pengurus baru pekan depan. Dua nama mencuat dalam bursa calon ketua, Siti Fauziah dan Rafiuddin.
Munculnya kandidat dari kaum hawa ini patut diapresiasi dan didukung. Sebab, dalam sejarah PWI Kotawaringin Timur, belum pernah diketuai sosok wanita. Dari zaman Zulkifli Nasution hingga Andri Rizky, belum ada satu pun perempuan yang menjadi Ketua PWI Kotim.
Saat ini, banyak pemimpin dari kalangan perempuan yang mumpuni. Di Kalteng, ada Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah, Wakil Bupati Kotawaringin Timur Irawati, Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie, Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang, Wakil Bupati Seruyan Iswanti, Wakil Walikota Palangka Raya Hj Umi Mastikah, Kepala Kejari Sampit Donna R Sitorus. Beberapa perusahaan swasta di Kotawaringin Timur juga dipimpin oleh kaum hawa, seperti BNI dipimpin Rinna Elvianty dan Radar Sampit dipimpin Siti Fauziah.
Sekali lagi, jurnalistik bukanlah dunia yang didominasi kalangan pria. Banyak perempuan yang menjadi jurnalis berkualitas di negeri ini. Bahkan di kancah internasional, jurnalis perempuan pun bisa berkibar tinggi. Ambil contoh, Maria Ressa, jurnalis asal Filipina yang berhasil meraih nobel perdamaian tahun 2021.
Eksistensi perempuan bidang jurnalistik tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan adanya perempuan sebagai pemimpin PWI Kotim bisa membuat organisasi ini memiliki sudut pandang berbeda dari pengurus-pengurus sebelumnya, sehingga secara tidak langsung juga berpengaruh pada penyusunan kebijakan yang berpihak pada perempuan.
Dalam menghadapi tantangan global, juga diperlukan kepemimpinan yang visioner, inovatif, kemampuan manajemen yang baik, kemampuan kerja tim yang baik, percaya diri, tangguh, dan kuat. Kemampuan ini pun sekarang tidak menjadi dominasi laki-laki lagi.
Siapa pun yang terpilih jadi ketua nanti, harus bisa menakhodai PWI Kotawaringin Timur dalam menjaga para pengurus dan anggota untuk teguh memegang nilai-nilai luhur dari tugas yang diemban, dengan berintegritas dan berpegang pada kode etik. Jangan sampai kekuatan yang dimiliki jurnalis justru digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi.