Mendebarkan…! Begini Cerita Korban Selamat Tragedi Kapal Pelni

pembunuhan di kapal pelni
DIPULANGKAN: Proses pemulangan jenazah korban tragedi KM Awu ke Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan Cargo Nam Air, Jumat (17/11/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Peristiwa berdarah yang menelan korban jiwa dan luka dalam pelayaran KM Awu dari Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, menyisakan trauma mendalam bagi penumpang kapal milik PT Pelni itu. Dari kesaksian penumpang, pelaku menyerang siapa saja yang ditemui secara membabi buta.

Hal tersebut diceritakan korban selamat, Wahyudi, warga BTN Amarilis, Desa Batu Belaman, Kecamatan Kumai. Kepada Radar Sampit, dia mengatakan, pelaku satu dek dan satu deretan tempat tidur dengannya. Namun, dia berada di bagian belakang, sementara pelaku tidur di lantai selasar dek.

Bacaan Lainnya

Pelaku yang semula tidur, tiba-tiba terbangun dan langsung teriak-teriak. Kemudian lari ke arah depan dengan senjata terhunus di tangan, menebas orang di depannya. Belum diketahui mengapa pelaku bisa membawa senjata tajam tersebut ke atas kapal.

”Kemudian pelaku lari ke arah kami sambil menebas apa saja yang ditemui di depannya. Melihat itu, saya lari dan ikut dikejar sambil menuntun ibu saya. Pokoknya, apa yang ditemui di depan, dia akan tebas,” ujarnya, Jumat (17/11).

Baca Juga :  Pedayung Bantara Sungai Arut Kecewa Akibat Tak Ada Seleksi Terbuka Atlet Jukung untuk FBIM

Wahyudi melanjutkan, pelaku lalu lari dari dek 4 menuju dek 5. Kemudian turun lagi ke dek 4 bagian luar yang banyak terdapat tali tambang kapal. Dekat gulungan tali itu, Wahyudi bersama ibu mertuanya bersembunyi.

Dia mengaku sudah pasrah dan bertekad akan melawan bila pelaku mengetahui persembunyiannya. Selain mereka, ada pasangan suami istri asal NTT yang turut bersembunyi di sebelah kanannya.

Di sisi kiri, kerumunan penumpang sudah bersiap melakukan perlawanan. Pelaku justru mengincar kerumunan tersebut dengan mengibaskan senjatanya. Namun, belum sempat berlari menyerang kerumunan penumpang, tiba-tiba dari atas pelaku dilempar bom asap. Selanjutnya, pelaku yang memegang senjata di kedua tangannya, parang dan belati, langsung ditangkap.

Melihat ada orang yang berani menangkap tangannya di balik kepulan bom asap tebal itu, para penumpang lainnya ikut membantu. Massa yang geram langsung mengeroyok pelaku hingga sekarat.



Pos terkait