Mendebarkan…! Begini Cerita Korban Selamat Tragedi Kapal Pelni

pembunuhan di kapal pelni
DIPULANGKAN: Proses pemulangan jenazah korban tragedi KM Awu ke Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan Cargo Nam Air, Jumat (17/11/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

”Dalam posisi banyak asap itu, saya kabur membawa mama saya ke poliklinik karena mama saya ada sakit jantung dan saat itu kumat,” ujarnya.

Dia menduga pelaku ada menuntut ilmu. Pasalnya, sebelum peristiwa terjadi, pelaku tampak diam saja meski diajak berbicara dan selama pelayaran hanya melamun.

Bacaan Lainnya

Pelaku merupakan penumpang KM Awu yang berlayar dari Kupang sejak 10 November 2023. Senjata tajam itu dibawa pelaku dari Kupang. Kuat dugaan pengawasan barang bawaan penumpang di Pelabuhan Kupang tidak seketat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sehingga pelaku leluasa membawanya naik ke atas kapal. Senjata tajam merupakan salah satu barang yang dilarang keras dibawa ke atas kapal.

”Saya menduga menuntut ilmu, tapi tidak mampu dan tiba-tiba seperti itu. Bangun tidur langsung ambil sajam dan ngamuk asal tebas. Selain sajam, juga ditemukan keris kecil. Ada tali kafan juga,” katanya.

Baca Juga :  Desertir Polri Terjerat Kasus Penipuan Jual Beli Kendaraan

Sementara itu, salah satu korban tewas dalam peristiwa tersebut, Ismail, telah dipulangkan ke kampung halamannya. Peti jenazah diangkut menggunakan pesawat NAM Air yang berangkat dari Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Jumat 17 November 2023 pukul 11.40 WIB. Diperkirakan jenazah sampai di rumah duka Desa Grenden, Kecamatan Puger Kabupaten Jember, Jawa Timur pada pukul 17.41 WIB.

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Kobar Nusriadi mengatakan, pihaknya langsung menelusuri keluarga dan aparat desa, serta kecamatan tempat asal korban di Jember untuk proses evakuasi korban tewas.

Setelah itu, atas permintaan keluarga, jenazah dimakamkan di desa asalnya. Dinas Sosial bersama unsur lainnya langsung mempersiapkan proses pemulangan jenazah dengan menggunakan cargo pesawat NAM Air.

”Semua biaya ditanggung PT Pelni melalui asuransi. Termasuk santunan yang akan diberikan kepada pihak keluarga dan yang menjemput di Bandara Juanda Surabaya ada relawan dari Jember,” katanya.

Adapun pelaku pembunuhan, Sipriano Mario Docarmo (45), yang juga tewas setelah dihakimi massa, dipulangkan ke Desa Samojaya, Kecamatan Tapin Bini, Kabupaten Lamandau. ”Semua proses ditanggung juga oleh PT Pelni. Begitu juga dengan korban luka yang dirawat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun,” katanya. (tyo/sla)



Pos terkait