Menelusuri Jalan Cristopel Mihing yang Kini Jadi Jalur Spesialis Dagang Ayam Potong

Keluhkan Penjualan Sepi, Pedagang Pasar Keramat Usulkan Penertiban Pedagang di Bahu Jalan

pedagang ayam
PEDAGANG DADAKAN: Jalan Cristopel Mihing yang kini menjadi pasar dadakan jualan ayam dan ikan di pinggir jalan, Kamis (30/5/2024) pagi. (HENY/RADAR SAMPIT)

Dalam beberapa waktu tertentu, Jalan Cristopel Mihing nampak macet oleh kendaraan pembeli yang menepi. Namun, kemacetan tersebut hanya terjadi pada pagi hari.

Kondisi yang sama dan tingkat kemacetan yang tinggi juga terjadi di sepanjang Jalan Sukabumi dekat arah menuju Pasar Keramat. Setiap pagi, jalanan ini selalu ramai dipadati pengendara.

Bacaan Lainnya

Banyak pedagang “liar” berjualan di pinggir jalan bahkan ada yang mengampar dagangannya di atas aspal. Ada pula yang menyewa lapak di atas halaman milik rumah warga setempat.

”Sudah dua tahun nyewa lapak di teras rumah. Dua lapak ini Rp1 juta sebulan. Tujuannya juga selain usaha, juga niat membantu pemilik rumah yang sudah tua dan sudah tidak bisa bekerja. Bahkan, pernah nunggak bayar air PDAM kami yang bantu,” kata seorang pedagang sayur di teras halaman rumah warga di tepian Jalan Sukabumi.

Baca Juga :  Duh, Muncul Wacana PPKM Darurat, Apa Lagi Itu?

Kondisi berbeda terjadi di areal dalam Pasar Keramat. Pengunjung pasar pada Kamis (30/5/2024) pagi terpantau tak seramai di Jalan Sukabumi. Hanya sekitar 10-20 pengunjung yang memasuki areal dalam Pasar Keramat.

Sebagian besar pedagang terlihat memprihatinkan menantikan pembeli layaknya sedang menunggu kehadiran pejabat. Dagangan lapak yang dipajang nampak masih penuh. Hanya ada beberapa pengunjung yang bisa dihitung jari berbelanja di Pasar Keramat.

Dari ujung lapak, Rusmiati, pedagang ikan di Pasar Keramat nampak termenung menantikan pembeli. Posisinya yang berada di pojok membuat pembeli enggan menghampiri. Sementara lapak disisi kirinya banyak yang terlihat kosong.

Perempuan berkerudung berusia sekitar 45 tahun ini tak lelah menyapa menawarkan dagangannya ke setiap pengunjung yang berjalan ke arah lapaknya.

”Berjualan di sini ya beginilah kondisinya. Tidak seramai dulu. Dulu ketika belum banyak pasar berkembang, lapak ikan di Pasar Keramat selalu ramai dikunjungi pembeli. Lapak dipojok sini dulunya yang ramai, sekarang kebalikannya, lapak yang di tengah yang lumayan ramai,” kata Rusmiati.

Baca Juga :  Begini Serunya Family Gathering dan Refleksi Akhir Tahun Radar Sampit

Kondisi sepinya penjualan, sampai membuatnya harus menjual ikan-ikannya selama berhari-hari. Harga jual yang ditawarkan ke pembeli terkadang mendapat untung dan terkadang hanya menjual modal alias tak beruntung.



Pos terkait