Mengenal Beragam Sistem Hidroponik, Ada Yang Pakai Tetesan Air

hidroponik
Pakcoy yang ditanam dengan cara hidroponik dengan sistem NFT milik Hidroponik 88. (Istimewa)

Drip system adalah cara bercocok tanam hidroponik menggunakan sistem irigasi tetes untuk mengalirkan nutrisi ke wilayah perakaran melalui selang irigasi dengan menggunakan dripper yang diatur waktunya dengan timer.

Media tanam pada drip sistem ini yaitu batu apung, zeolit, sekam bakar, dan sabut kelapa yang berfungsi sebagai tempat akar berkembang.

Bacaan Lainnya

Drip system ini biasanya digunakan untuk menanam sayuran dan buah-buahan, seperti cabai, paprika, tomat, melon, dan stroberi.

Nurcahyo menjadi salah satu pegiat hidroponik di Sampit yang menggunakan sistem irigasi tetes untuk menanam melon.

Floating Raft System (Rakit Apung)

Rakit apung atau Floating Raft System adalah salah satu teknik hidroponik yang menggunakan bak air sebagai wadah, dilengkapi styrofoam sebagai rakit untuk menjaga tanaman tetap mengapung.

Rockwool dan netpot digunakan sebagai tempat penanaman tanaman yang diletakkan di lubang styrofoam.

Baca Juga :  Algojo Sengketa Perkebunan Pelantaran Divonis Setahun

Salah satu pegiat hidroponik di Sampit yang menggunakan sistem ini adalah Mentayaponik milik Teguh Prihantoro.

Sistem Wick
Sistem hidroponik wick mengandalkan prinsip kapiler atau sumbu untuk menyalurkan nutrisi dari wadah ke akar tanaman.

Sistem ini tanpa memerlukan listrik atau pompa, sehingga cocok bagi mereka yang ingin belajar bercocok tanam secara hidroponik atau sekadar coba-coba. Sistem ini paling sederhana, mudah diterapkan, dan murah. (yit)



Pos terkait