Menunggu Keberanian KPK Selesaikan Dugaan Gratifikasi Kaesang

gedung kpk
Ilustrasi (Jawa Pos)

”Dan modus operandi ini menjadi praktek pemberian gratifikasi yang paling banyak terjadi selama ini,” katanya.

KPK bahkan sudah tak asing menyusut pola perkara semacam ini. Praswad mencontohkan kasus pejabat pajak dan bea cukai Rafael Alun dan Andhi Pramono. Di mana kasusnya terbongkar berawal dari gaya hidup mewah keluarganya.

Bacaan Lainnya

Keduanya diproses oleh KPK dengan serius dan terbukti dalam proses peradilan atas penerimaan gratifikasi dengan vonis hukuman yang sangat serius.

Dia menilai KPK setengah hati dalam menangani perkara ini. Khususnya ketika KPK seolah menerima saja penjelasan pelapor mengenai biaya sewa per orang jet pribadi tersebut mencapai Rp90 juta. Sedangkan harga kelas bisnis dari maskapai komersil biasa atau non privet jet ke tujuan yang sama memiliki harga yang jauh lebih mahal.

Pahala mengatakan, pihaknya hingga kini belum memgetahui apakah teman Kaesang berinisial Y tersebut ikut terbang. KPK hanya mendapat laporan Kaesang empat orang yang ikut terbang. “Tujuannya ke mana, belok dulu ke mana, belum sedetail itu,” katanya.

Baca Juga :  Timnas AMIN Klaim Sejuta Lebih Orang Hadiri Kampanye Akbar Anies-Muhaimin

Ditanya soal tiket seharga Rp90 juta, Pahala mengonfirmasi pendapatnya sehari sebelumnya. Dia menyebut, penjelasan Rp90 juta itu perkiraan harga untuk tiket bisnis class yang disampaikan pelapor.

”Ya, saya terima saja dulu. Belum tentu nanti nilainya segitu,” katanya.

Sementara itu, Jubir Kaesang yang juga politisi PSI Francine Widjojo meminta semua pihak tidak mengambil spekulasi. Seperti yang pernah disampaikan, pihak Kaesang telah menyampaikan semua data kepada KPK.

”Semua data dan informasi sudah kami sampaikan ke KPK. Mohon jangan berspekulasi,” ujarnya.

Francine juga menegaskan, ada orang lain di pesawat pribadi tersebut. Dan mereka berangkat bersama ke Amerika Serikat. “Misalkan di pesawat itu ada 8 orang penumpang. Empat orang dari pemilik pesawat; dan empat orang dari Mas kaesang,” imbuhnya.

Untuk itu, Francine berharap semua pihak tidak berspekulasi tanpa konfirmasi ke KPK. “Sekali lagi mohon tidak berspekulasi tanpa konfirmasi dari KPK dan kami,” jelasnya



Pos terkait