Menyorot Lebih Dekat Kondisi Gedung Expo Sampit yang Terbengkalai

Jalan Masuk Dipenuhi Ilalang, Atap Bocor, Tembok Berlumut

gedung expo sampit
TERBENGKALAI: Kondisi bangunan gedung expo yang terbengkalai bertahun-tahun di Jalan Tjilik Riwut, Selasa (9/7/2024). (HENY/RADAR SAMPIT)

Meski hari masih terang, bangunan terasa mengerikan. Jendela besar yang membuat seisi ruangan terlihat jelas. Namun, auranya nampak gelap karena lama terbengkalai tak disentuh apalagi dibersihkan.

Setiap sudut dinding terdapat bekas rembesan air hujan yang membekas dan menciptakan lumut hijau yang menghitam. Meski pintu kaca terkunci gembok, Radar Sampit masih bisa melihat seisi ruangan yang nampak kosong melompong.

Bacaan Lainnya

Bangunan ini tinggi sekitar satu meter dari ketinggian halaman. Namun, di sebagian titik lantai ruangan dalam tergenang air yang diduga akibat atap bocor yang mengakibatkan air hujan masuk ke celah-celah bangunan. Jendela besar di setiap sisi bangunan juga dipenuhi lumut pada setiap sudutnya. Dari atap bangunan plafon juga ditemukan sarang, yang diduga sarang tawon.

Selama kurang lebih 15 menit, Radar Sampit merekam setiap sudut bangunan, tak ada satupun manusia yang bisa diajak berbincang.

Baca Juga :  Sampit Expo 2024: Peluang UMKM untuk Promosi Produk Unggulan

Di belakang Gedung Voli Indoor, terdapat sebuah bangunan berwarna hijau dengan jendela terbuka. Rumah ini terlihat bersih terawat dan terdapat kolam ikan bioflok disisi selatan bangunan rumah.

Radar Sampit, mencoba mengetuk dan mengucap salam, mencoba mencari sumber informasi lebih mendalam terkait Gedung Expo. Namun, berkali-kali salam terucap, penghuni rumah tak menampakkan diri. Penelusuran Radar Sampit berakhir tanpa satupun orang sekitar yang bisa diajak berbincang.

Tak jelas pasti apa yang menyebabkan Gedung Expo tak kunjung difungsikan. Padahal, pembangunan Gedung Sampit Expo yang merupakan proyek multiyears (tahun jamak) sudah mulai dikerjakan 18 September dan ditarget selesai 10 November 2020 lalu.

Namun, berbagai kendala keterlambatan pembangunan sudah terjadi sejak awal. Misalnya, pemasangan tiang pancang yang memerlukan waktu cukup lama, pengiriman material yang terhambat, hingga pandemi Covid-19 yang berimbas terhadap kesiapan tenaga pekerja, sehingga proyek pembangunan itu diperpanjang sampai Februari 2021 lalu. Padahal, dalam perda, pembangunan dengan sistem tahun jamak tersebut harus berakhir tahun 2020.



Pos terkait