Meraup Rupiah Dari Gula Merah Nipah di Desa Sebuai

Maksimalkan Potensi Desa, Jadi Jaminan Masa Depan bagi Warga

Tanaman Nipah
POTENSI DESA: Marijan saat menunjukkan nira yang disadap dari pohon nipah di Desa Sebuai, Kecamatan Kumai. (SYAMSUDIN/RADAR SAMPIT)

Selain terkenal dengan keindahan pantainya, Desa Sebuai juga mulai dikenal dengan hasil produksi gula merah dari pohon nipah. Berikut ulasannya.

SYAMSUDIN DANURI, Pangkalan Bun | Radar Sampit

Bacaan Lainnya

Warga Desa Sebuai Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng, sudah merasakan gurihnya rupiah dari hasil gula merah berbahan baku nipah.

Hamparan pohon nipah di sepanjang pinggiran pantai, menjadi pundi-pundi ekonomi warga desa setempat.

Sekitar 300 hektare pohon nipah tersebar di desa ini. Seolah semakin menjanjikan masa depan atas berhasilnya warga dalam uji coba membuat gula merah berbahan baku nipah.

Kepala Desa Sebuai Tohari mengatakan, dalam kurun waktu 9 bulan, uji coba dan proses belajar akhirnya berhasil melalui Sebuai Manis Sejahtera (SMS), yaitu sebuah kelompok yang didirikan untuk mengolah nira dari nipah menjadi gula merah.

”Selama 7 bulan belajar, kemudian 2 bulan memulai memasak baru bisa jadi. Gula merah ini berbeda dengan gula merah biasanya, rasanya lebih gurih bercampur manis dan lebih alami tanpa adanya campuran,” tutur Tohari saat di kunjungi di desa Sebuai Sabtu 14 September 2024.

Baca Juga :  Lapas Pangkalan Bun Tiba-Tiba Digeledah Malam Hari

Kelompok SMS yang dikelola Marijan itu menjadi ujung tombak dalam pengolahan gula merah nipah. Setiap bulan, kelompok ini mampu memproduksi sekitar 120 kilogram gula merah, yang dipasarkan dengan harga Rp50.000 per kilogram.

Keberhasilan ini tidak lepas dari kekompakan anggota kelompok yang berfokus pada kualitas dan keberlanjutan produksi.

”Kita lihat di pembukuan sudah mampu menghasilkan 120 kilogram dalam satu bulan. Harga jualnya Rp50 ribu per kilogramnya,” kata Tohari.

Pengolahan gula merah nipah ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja bagi warga.

”Kami berkomitmen untuk memaksimalkan potensi nipah yang ada di desa ini. Dengan pengelolaan yang baik, hasilnya kami yakin akan lebih optimal,” ungkap Tohari.

Pengolahan gula merah nipah melibatkan proses yang cukup sederhana bagi yang sudah memahami. Keahlian dan pengalaman para pengelola kelompok SMS menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas gula yang dihasilkan.



Pos terkait