SAMPIT, radarsampit.com – Sejumlah kaum milenial bakal ikut turun meramaikan persaingan merebut kursi wakil rakyat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun depan. Politikus muda itu berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pegiat media sosial, aktivis, hingga kalangan swasta.
Nydia Azaria Phalosa, bakal caleg Partai Gerindra, merupakan salah satu kaum muda yang bakal ikut berlaga. Perempuan berusia 25 tahun ini tercatat sebagai salah satu legal perusahaan nasional.
Dia memutuskan kembali ke Sampit untuk menjajal peruntungan politiknya. Selain itu, Nydia juga berniat mengimplementasikan ilmu yang selama ini dia dapatkan.
”Karena selama ini kami melihat begitu sulitnya wakil rakyat memperjuangkan dapilnya. Saya berpikir kenapa saya saja tidak mencalonkan,” kata wanita yang akan bersaing di dapil V Kotim ini.
Nydia mengaku ingin mengubah pandangan generasi muda terhadap dunia politik yang selama ini cenderung hanya bisa digeluti oleh mereka yang berumur hingga pensiunan. Di sisi lain, menurutnya, perpolitikan saat ini cenderung mulai bergerak ke kalangan milenial.
”Salah satu contohnya ada menteri dan wakilnya dari anak muda. Pekerjaan strategis pun sekarang lebih banyak dipercayakan ke anak muda. Sudah saatnya anak muda mengubah wajah politik di Indonesia ini,” ujarnya.
Nydia menuturkan, memang tak ada garansi bahwa suara pemilih milenial akan berpihak pada caleg milenial pula. Meski demikian, dia memahami dalam menggalang dan meraih dukungan dari pemilih milenial diperlukan upaya dan berbagai pendekatan.
”Yang jelas, tak cukup hanya menjual jargon muda dan bergaya milenial. Tentunya ada strategi tertentu yang harus diperkuat,” katanya.
Puput Lestari, bakal caleg muda lainnya dari Partai Demokrat menuturkan, salah satu motivasinya menjadi caleg adalah membuktikan bahwa kalangan milenial juga bisa eksis di kancah perpolitikan. Bahkan, bisa menembus kursi wakil rakyat.
”Motivasiku mencalonkan diri jadi anggota legislatif yang jelas ingin menjadi kebanggaan milenial Kotim bila nanti duduk di DPRD,” kata Puput.