Multazam juga menegaskan bahwa selain kelengkapan peralatan, kompetensi dari personel saat bertugas dan dukungan masyarakat juga berperan penting dalam penanggulangan karhutla.
“Di berbagai kesempatan saya selalu mengingatkan bahwa pengendalian karhutla itu bukan hanya pada saat operasi pemadaman, tetapi juga sebelumnya yaitu persiapan peralatan, peningkatan kompetensi personel, dan tentunya yang paling utama adalah mendapat dukungan dari masyarakat yang berada di perbatasan perusahaan. Karena pengendalian karhutla itu tidak bisa sendirian, harus berkolaborasi,” tegasnya.
Sementara itu Camat Seruyan Tengah, Ramiah juga turut mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pihak perusahaan yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini dengan melibatkan masyarakat sekitar sehingga bisa mengajak masyarakat untuk ikut aktif mencegah karhutla.
“Karhutla ini bukan cuma tanggung jawabnya pemerintah daerah maupun tanggung jawabnya TNI dan Polri, tapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh stakeholder yang ada di sekitar sini, termasuk juga masyarakat dan perusahaan,” kata Ramiah
“Pada kesempatan ini saya juga bersyukur dan berterima kasih kepada Minamas Plantation atas kepeduliannya kepada masyarakat kami melalui pelaksanaan program-program CSR dan yang lainnya. Semoga apa yang telah diberikan oleh pihak perusahaan bisa menjadi pembuka hati masyarakat untuk menjadikan perusahaan sebagai mitra yang baik,” pungkasnya
Seperti diketahui bahwa dalam upaya pengendalian karhutla, Minamas Plantation telah menjalankan sistem deteksi dini melalui beberapa metode pengamatan yaitu dengan pengamatan langsung melalui menara api, patroli lapangan oleh tim patroli kebun, kemudian pengamatan menggunakan drone yang juga sudah dibekali dengan infrared camera untuk melihat area-area yang sulit dijangkau baik itu pada siang ataupun malam hari serta melihat perbedaan suhu di permukaan bumi melalui mode Geo-Thermal.
Selain melakukan pengamatan dan patroli di lapangan, Minamas Plantation juga secara berkelanjutan melakukan pemantauan melalui sistem Plantation Location Intelligent Universal Management (PLATINUM) dengan menggunakan data-data dari satelit pada titik panas di peta area konsesi untuk dapat mendeteksinya dengan cepat.