Miris! Dua Bocah di Kalteng Ini Pilih Ngemis Dibanding Sekolah

Hasilnya Mampu untuk Kredit Mobil hingga Beli Sapi

Bocah ngemis
DI BAWAH UMUR: Dua bocah perempuan, ketika berada di pinggir jalan sekitar simpang Desa Sepaku-Perigi Kabupaten Lamandau. Menimbun jalan rusak, jadi upaya mereka untuk mendapatkan uang dari pengendara yang melintas.

NANGA BULIK, radarsampit.com – Sebuah postingan di media sosial (medsos) menunjukkan dua orang anak perempuan yang sering terlihat di Jalan simpang Sepaku- Perigi, Kabupaten Lamandau. Mereka kerap didapati sambil menimbun jalan yang rusak. Kemudian mengharap kan belas kasihan dari orang yang melintas agar  mau melemparkan uang recehan.

Belakangan diketahui, mereka adalah anak piatu yang hanya tinggal bersama ayahnya.

Bacaan Lainnya

Melihat postingan tersebut, Satbinmas Polres Lamandau tampak prihatin, sehingga meneruskannya kepada bhabinkamtibmas Desa Perigi Raya Kecamatan Bulik, Aiptu Didik Mulyadi, untuk mengecek kebenaran postingan di medsos tersebut.

Selanjutnya dari hasil pendataan , setidaknya ada 3 titik yang dijadikan tempat untuk menimbun tanah jalan rusak dan Jumat (20/9)  telah dipasang 4 spanduk larangan memberi imbalan di dekat titik mereka berada.

Tim kemudian langsung terjun ke lokasi mendatangi rumah yang bersangkutan dan menemui orangtuanya.

“Karena selama ini kedua putri beliau yang masih di bawah umur berada di pinggir jalan dan tidak sekolah untuk  melaksanakan aktivitas menimbun jalan guna mendapatkan simpati dari pengguna jalan untuk mendapatkan rezeki. Mereka baru berusia 8 dan 10 tahun, ” tutur pejabat sementara Kanitbinpolmas Satbinmas Polres Lamandau, Aiptu Fransisca Dhamayanti.

Baca Juga :  Mengenaskan, Balita Dua Tahun Tewas Disambar Truk saat Menyeberang Jalan

Diungkapkannya pula, ayah dari kedua anak tersebut mengatakan bahwa  kedua putrinya memang tidak mau sekolah dan tidak mau dipaksa. Orang tua itu mengaku anaknya memilih mencari uang di jalan untuk membantu keluarga,  dibandingkan berangkat ke sekolah.

Bahkan dari hasil keterangan yang dikumpulkan, dari hasil mengumpulkan sedekah di jalan tersebut, mereka bisa mengkredit mobil jenis Calya dengan uang muka Rp15 juta dengan angsuran Rp 4 juta lebih selama 5 tahun.

Serta mengkredit kendaraan roda dua jenis kawasaki KLX dengan Dp Rp 7,6 juta dengan angsuran Rp  1.7 juta selama 3 tahun dan mampu membeli sapi sejumlah 3 ekor.

“Kami sudah memberikan penjelasan bahwa anak-anak harusnya bisa mengenyam pendidikan demi masa depan,  dan pemerintah desa siap membantu memfasilitasi agar kedua anak tersebut bisa masuk sekolah, ” tutur Fransisca.



Pos terkait