PALANGKA RAYA – Usai melangsungkan akad nikah di Banjarmasin pada 18 Desember 2021 lalu, Fairid Naparin dan Avina Triani Almira pun menggelar pesta resepsi di Palangka Raya, pada akhir pekan kemarin (9/1).
Resepsi pernikahan selama dua hari tersebut digelar di Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya, dan mengundang masyarakat umum. Kemudian di Kalawa Convention Hall hanya dihadiri oleh kalangan terbatas, khususnya para pejabat terkait dari Kalteng dan Kalsel.
Dengan setelan baju bernuansa adat Kalteng berwarna abu-abu dilengkapi dengan lawung, Fairid Naparin nampak gagah dan tidak bisa menyembunyikan senyum di balik masker yang dikenakan saat itu. Didit, sapaan akrabnya didampingi oleh ayahandanya, Abdul Razak dan ibundanya Zaidah.
Begitupun Avina Triani Almira yang nampak cantik dan anggun dengan gaun abu-abu yang dia kenakan saat itu. Avina didampingi ayahanda Akhmadi Noor Supit dan ibunda Dewi Damayanti, serta beberapa kerabat dekat.
“Yang pasti ini merupakan momen yang sangat membahagiakan. Tidak hanya bagi kedua mempelai, tapi bagi kami keluarga pun merasakan momen bahagia ini,” kata Eddy Raya Samsuri selaku perawakilan keluarga.
Dikatakan Eddy, bahwa Fairid Naparin yang saat ini mengemban amanah sebagai Wali Kota Palangka Raya, bersama istrinya didoakan menjadi sakinah mawaddah warahmah, serta diberikan kemudahan dan kelancaran dalam berumahtangga.
“Selamat menempuh hidup baru bagi adinda kami Fairid Naparin dan istri. Semoga diberikan anak-anak yang sholeh dan kelak menjadi generasi penerus bagi bangsa dan negara, terutama untuk daerah kita,” ucapnya.
Bupati Barito Selatan itu juga menyampaikan ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran seluruh masyarakat Kota Cantik dan keluarga besar Avina dari Banjarmasin yang berkenan hadir pada acara resepsi, serta memberikan doa restu bagi wali Kota dan sang istri.
Sekalipun menerapkan protokol kesehatan yang ketat, namun masih ada beberapa hiburan rakyat kecil-kecilan sebagai tontonan warga hadir. Mulai dari live music, hingga berbagai kesenian tradisional yang sedikitnya melibatkan 12 sanggar. Baik itu tari khas Dayak, tari Pesisir, Kuda Lumping, dan Reog Ponorogo.