Motoris Speedboat Kumai Mulai Tertekan

Penumpang Sepi Ditambah Kenaikan Harga BBM

motoris
TRANSPORTASI AIR: Motoris speedboat saat mengantarkan turis dari Kumai ke TNTP belum lama ini. (Istimewa/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada menurunnya minat masyarakat untuk menggunakan jasa transportasi air jenis speedboat rute Kumai menuju Kumai Seberang dan sekitarnya.

Hal itu diduga karena ongkos naik speedboat naik sebagai imbas dari kenaikan harga BBM. Para motoris terpaksa melakukan penyesuaian tarif tersebut. Karena dengan tarif lama sudah tidak mampu lagi menutup biaya operasional khususnya untuk bahan bakar. Kenaikan tidak hanya untuk jalur umum, tapi jalur carter untuk mengantarkan wisatawan ke TNTP juga terpaksa harus dilakukan.

Motoris speedboat di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Alam mengakui bahwa naiknya tarif penumpang berdampak pada sepinya pengguna jasa penyeberangan speedboat.

“Tarif naik, penumpang jadi sepi, karena banyak yang beralih ke alat transportasi penyeberangan perahu getek yang lebih murah,” ungkapnya Minggu (11/9).

Ia menjelaskan bahwa tarif penumpang dengan tujuan Serimbang hanya Rp20 ribu naik menjadi Rp30 ribu, dan dari Kumai ke Kumai Seberang dari semula Rp10 ribu naik menjadi Rp15 ribu. “Penurunan jumlah penumpang setelah kenaikan tarif penyeberangan mencapai 30 persen,” katanya.

Baca Juga :  Pecah Ban, Tronton Pemuat Bungkil Terguling di Pasir Panjang

Ia menjelaskan, motoris terpaksa menaikan tarif penyeberangan lantaran kenaikan BBM jenis Pertalite untuk bahan bakar speedboat mereka. Saat ini harga di eceran mencapai Rp15 ribu per liter. Bahkan, untuk oli campuran juga ikut-ikutan naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 48 ribu per botol ukuran satu liter.

“Kami dilematis, tetapi tidak ada pilihan, ibarat memakan buah simalakama, tapi menurut saya hanya perlu waktu untuk penyesuaian,” jelasnya.

Menurutnya kenaikan tarif juga berlaku bagi carter speedboat untuk jasa pengantaran para wisatawan mancanegara maupun lokal. Untuk tarif ke Taman Nasional Tanjung Putting (TNTP) sebelum kenaikan BBM Rp950 ribu menjadi Rp1,1 juta.

“Biasanya setiap hari ada saja tarikan, biasanya 3 sampai 4 kali per hari, saat ini menjadi 2 kali kadang 1 kali saja per harinya,” pungkasnya. (tyo/sla)



Pos terkait