KUALA KURUN – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Balanga melaksanakan pameran keliling di sejumlah kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Salah satunya Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
Pameran yang mengangkat tema bercocok tanam, berladang, dan berkebun ini mengundang peserta didik SMA dan SMP se Kota Kuala Kurun.
”Pameran ini untuk mengenal benda-benda sejarah zaman dulu, benda antik, dan benda yang kegunaannya untuk bercocok tanam, berladang, dan berkebun,” ucap Kasi Penyajian Tata Pameran dan Pelayanan UPT Museum Balanga Jimmy, Rabu (9/3).
Dia mengatakan, zaman dulu kegunaan benda itu tidak banyak terpakai di zaman sekarang, sehingga peserta didik ini diberitahukan bagaimana orang zaman dulu menggunakan alat seadanya yang terbuat dari kayu dan rotan, untuk bercocok tanam, berladang, dan berkebun.
”Pameran keliling akan menambah pengetahuan peserta didik mengenai sejarah di zaman dulu. Nantinya juga dikenalkan kepada masyarakat dan turis asing yang mempelajari budaya Dayak,” ujarnya.
Dia menuturkan, jenis benda yang dipamerka yakni beliung dan alat sawung. Lalu ditambahkan juga pedang persia, cina, belanja. Pedang sengaja dimasukkan juga ke pameran agar menambah pengetahuan peserta didik. Kalau Mandau, itu sudah banyak orang sudah tahu.
”Pameran keliling ini untuk menjangkau kabupaten dengan lokasi yang jauh, yakni Gunung Mas, Sukamara, dan Seruyan. Kami aktif melakukan jemput bola ke para peserta didik di daerah yang sulit datang ke museum balanga, karena terkendala jarak tempuh,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Gumas Eigh Manto mengatakan, pameran keliling merupakan salah satu strategi dan terobosan dari UPT Museum Balanga untuk mensiasati minimnya kunjungan di museum pada masa pandemi Covid-19.
”Ini merupakan dari program UPT Museum Balanga dan kami hanya memfasilitasi pelaksanaan pameran tersebut. Kami juga menyambut baik pameran ini, karena temanya sama dengan tema dari disbudpar,” tandasnya. (arm/fm)