Nasib Air Mancur ‘Water Dancing’ di Pangkalan Bun Penuh Sampah

Desak Ada Sanksi Sosial, Perlu Kesadaran Tinggi Warga Ikut Menjaga

Air Mancur Water Dance
TAK DIJAGA: Air mancur ”Water Dancing” yang sebelumnya dipenuhi sampah, kini sudah bersih setelah petugas kebersihan turun tangan.IST/RADAR SAMPIT

Pembangunan yang gencar dilakukan pemerintah memerlukan dukungan masyarakat. Terutama terhadap fasilitas publik. Namun, segelintir warga masih seenaknya ”mengotori” fasilitas itu tanpa menyadari dampaknya.

KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Air mancur ”Water Dancing” di Taman Kota Bundaran Pancasila, Pangkalan Bun, menjadi ikon kebanggaan warga Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Namun, fasilitas yang diresmikan Bupati Kobar Nurhidayah di periode pertamanya itu kini dijadikan tempat pembuangan sampah oleh segelintir pengunjung.

Diduga lama tidak dibersihkan, sampah-sampah berupa botol minuman mineral, plastik dan bungkus makanan lainnya kian menumpuk di sekitar Water Dancing. Membuat kawasan air mancur itu terlihat kumuh.

Ulah sebagian pengunjung yang tidak bertanggung jawab tersebut dikeluhkan masyarakat. Mereka beranggapan Pangkalan Bun pandai berhias, tetapi tidak pandai merawat aset yang menelan APBD cukup besar tersebut.

Baca Juga :  Pemabuk Bikin Rusuh di Kafe Dermaga Pasar Indrasari

Meski petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kobar langsung bergerak membersihkan sampah, namun foto area yang dipenuhi sampah terlanjur ramai di media sosial hingga mendapat perhatian masyarakat luas.

”Sangat disayangkan. Untuk membuat air mancur di beberapa titik di dalam taman kota itu menelan anggaran besar. Saran saja dari kami, masyarakat, tiap hari lah disisir oleh petugas kebersihan. Pengunjung juga harus ikut bertanggung jawab menjaganya, dengan membuang sampah pada tempatnya,” kata Winowo, warga Kelurahan Madurejo, kemarin (22/2).

Dia melanjutkan, perilaku buruk pengunjung yang membuang sampah sembarangan di kawasan publik, menjadi penyakit yang tidak sembuh-sembuh. Padahal, DLH Kobar sudah menyiapkan banyak tempat sampah di taman kota.

Menurutnya, sebagus apa pun fasilitas yang dibangun, kalau tidak dibarengi rasa bertanggung jawab untuk memelihara dan menjaga, akan sia-sia.

”Penerangan juga masih dirasa kurang. Pencahayaan masih remang-remang, banyak yang menjadi catatan untuk ke depannya dalam penataan taman kota. Yang penting bagaimana menumbuhkan budaya malu membuang sampah sembarangan kepada pengunjung,” ujarnya.



Pos terkait