SAMPIT, radarsampit.com – Pendangkalan sungai di Desa Hantipan, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng berkali-kali dikeluhkan warga.
Jalur perbatasan Kabupaten Kotim dan Katingan yang menghubungkan warga menuju Desa Kampung Melayu, Kecamatan Mendawai Kabupaten Katingan ini menjadi satu-satunya akses utama yang hanya dapat dilewati melalui jalur transportasi air.
Namun, pendangkalan Sungai Hantipan terutama saat musim kemarau membuat air sungai surut sehingga mengakibatkan perahu terkendala.
Ironisnya, sejumlah warga yang mudik menggunakan jasa sewa perahu terpaksa harus turun sebagian mendorong perahu agar perahu bisa tetap berjalan mengantar penumpang sampai tujuan.
Kabar keluhan warga ini pun sampai terdengar oleh Anggota DPRD Kotim Eddy Mashamy. Baru-baru ini ia menerima kiriman video yang menunjukkan sejumlah perahu yang mengangkut puluhan penumpang terpaksa berhenti, karena harus mendorong ketika melintasi sungai yang mengalami pendangkalan.
“Miris dengan kejadian ini yang terus berlanjut setiap tahun. Terutama apabila menghadapi musim kemarau, air sungai pasti mengalami surut sehingga menyulitkan perahu melintas,” ucap Eddy Mashamy Anggota DPRD Kotim dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Belum adanya akses jalur darat membuat warga yang ingin menuju Kampung Melayu,Katingan Kuala memilih satu-satunya transportasi air menggunakan perahu yang menjadi andalan warga.
“Dari Sampit menuju Kampung Melayu memerlukan waktu sekitar 4 jam. Akses jalur darat belum ada, kalau dibuat jalur darat tentu tidak terkendala lagi masyakarat yang lewat situ terutama saat musim kemarau air sungai biasanya surut,” ucap wakil rakyat yang pernah menjabat sebagai Camat Pulau Hanaut ini.
Menurutnya, alur lalu lintas jalur Sungai Hantipan ini sangat vital untuk masyarakat Kabupaten Katingan. Hal itu karena jalur sungai adalah akses terdekat masyarakat Katingan Kuala, Pagatan, mendawai dan sekitarnya menuju Kota Sampit.
“Kalau ke ibu kota Kabupaten Katingan letaknya di Kasongan hanya bisa melalui sungai Katingan dan jauh, belum ada akses jalan darat,” ujarnya.