Nasib Sekolah di Sampit yang Berdekatan dengan Depo Sampah

Aroma Tak Sedap Selalu Menyeruak, Musim Hujan Banyak Lalat

Depo Sampah Sampit
DEPO: Depo sampah di Jalan Cristopel Mihing yang berada berdekatan dengan SMPN 3 Sampit, Rabu (10/7/2024). (HENY/RADAR SAMPIT)

Suara protes yang pernah terucap bertahun-tahun lalu hanya dapat dipendam tanpa solusi. Bertahun-tahun sudah guru dan siswa di SMPN 3 Sampit bersabar menerima kenyataan berdampingan dengan depo sampah.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Bangunan depo besar dengan tembok yang tinggi di Jalan Cristopel Mihing masih saja mengeluarkan aroma sampah menyeruak. Baunya tercium sampai lingkungan SMPN 3 Sampit.

Letak sekolah yang berada persis di belakang depo membuat warga sekolah, mau tak mau berdamai dengan keadaan. Mereka harus menghirup aroma sampah setiap harinya.

”Dari tahun 2019 sampai sekarang aroma sampah masih tercium dan sangat mengganggu konsentrasi belajar. Apalagi kalau musim hujan, baunya sangat menyengat,” kata Yuyun Fahriana, guru yang bertugas di SMPN 3 Sampit, Rabu (10/7/2024).

Sekolah yang berdekatan dengan depo sampah juga mengundang kedatangan lalat yang kerap beterbangan masuk hingga ke ruang kelas. ”Musim hujan banyak lalat beterbangan di sekitar kelas, terutama dua kelas 7, karena sangat dekat dengan bank sampah,” katanya.

Baca Juga :  Tak Perlu ke Jakarta, Di Pangkalan Bun Sudah Ada Istana Negara

Depo yang kosong dan menumpuk sampah tak jauh bedanya. Tetap saja aroma sampah tercium lekat sampai SMPN 3 Sampit.

”Mulai jam 6 pagi itu sudah tercium baunya. Kadang bisa sampai jam 12 siang. Saat sampah menumpuk berbau, saat sampah diangkut pun tercium baunya sampai ke seluruh lingkungan sekolah. Apalagi saat angin berembus atau saat musim hujan, aroma sampah menyebar kemana-mana,” ujarnya.

Di awal pembangunan depo tahun 2018 lalu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim telah menyosialisasikan pembangunan depo dan menjanjikan lokasi itu tak akan menimbulkan aroma sampah menyebar, karena tembok depo yang dicat hijau itu sudah dibuat tinggi. Di tengah protes itu, pembangunan tetap dilanjutkan sampai akhirnya operasional tahun 2019.

Sebagai informasi, Pemkab Kotim melalui DLH Kotim telah membangun dan menyediakan empat depo besar di Jalan Pelita, Tartar, dan belakang Swalayan Bintang. Tiga depo besar ini berlokasi di wilayah Kecamatan MB Ketapang dan satu depo besar lainnya di Jalan Cristopel Mihing, Kecamatan Baamang.



Pos terkait