Negara Tak Boleh Kalah, Penjarahan Kebun Sawit jadi Kejahatan Brutal Terorganisir di Kalteng

penjarahan sawit
PENJARAHAN: Massa yang tak diketahui asalnya membawa puluhan pikap melakukan panen massal di wilayah perkebunan PT Mitrakarya Agroindo (MKA), Seruyan, baru-baru ini.

SAMPIT, radarsampit.com – Aksi penjarahan terhadap perkebunan kelapa sawit masih berlangsung di Kalimantan Tengah.

Panen massal oleh sekelompok orang menggunakan kendaraan modifikasi itu diduga merupakan kejahatan terorganisir. Motifnya bukan lagi tuntutan ketidakadilan investasi, namun mengeruk keuntungan ekonomi.

Bacaan Lainnya

Terbaru, penjarahan sawit oleh sekelompok orang terjadi di Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan. Sekitar 90 pikap menyasar wilayah perkebunan PT Mitrakarya Agroindo (MKA).

Mereka leluasa merampok sawit yang siap panen tanpa alasan jelas.

Informasi diterima Radar Sampit, penjarahan berlangsung selama dua hari, Sabtu (31/8) dan Minggu (1/9).

Paling masif terjadi di hari pertama. Aparat kepolisian yang berjaga tak berkutik, karena massa yang datang lebih banyak.

Sebuah video yang beredar saat penjarahan memperlihatkan brutalnya aksi itu. Para pelaku panen massal membongkar portal yang dijaga sejumlah petugas dengan cara menariknya menggunakan pikap.

Baca Juga :  Pesisir Dilanda Banjir, Gelombang Bisa Capai Tiga Meter

Massa langsung bersorak ketika portal berhasil dibongkar.

Bagian Legal PT MKA, Rocky, tak tahu alasan para pelaku penjarahan memanen massal di kebun perusahaan tersebut.

Tak ada pemberitahuan aksi atau tuntutan layaknya protes terhadap perkebunan dari masyarakat yang biasanya terjadi selama ini.

”Mereka bukan warga setempat, karena warga di tiga desa binaan kami tak mengetahui ada aksi itu,” ujarnya, Selasa (3/9).

Penjarahan tersebut membuat perusahaan menderita kerugian cukup besar. Rocky mengaku tak tahu persisnya.

Hanya saja, dia memperkirakan sekali jarah bisa mencapai sekitar 230 ton, dengan asumsi satu pikap bisa memuat sekitar 2,5 ton buah sawit.

”Itu kalau satu trip (perjalanan sekali jarah). Kami tak tahu berapa trip mereka menjarah. Jangankan menghitung, keselamatan kami juga terancam,” ujarnya.

Lebih lanjut Rocky menegaskan, alasan penjarahan tersebut bukan tuntutan plasma. Sebab, PT MKA telah memenuhi kewajiban tersebut. Selain itu, ada tiga desa di wilayah itu yang jadi binaan melalui tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).



Pos terkait