Nelayan Kumai Kucing-kucingan Dengan Alam

Cuaca buruk di perairan laut Kumai mengakibatkan banyak nelayan di Pesisir Terpadu Bugam Raya urung melaut
URUNG MELAUT: Cuaca buruk di perairan laut Kumai mengakibatkan banyak nelayan di Pesisir Terpadu Bugam Raya urung melaut, kapal hanya sandar di pantai Kubu, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

Sementara itu Kepala Badan Meteorologi, Kalimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Iskandar mengatakan bahwa prakiraan cuaca belakangan ini memang sering berubah. Termasuk untuk prakiraan di perairan Kobar maupun Laut Jawa berpotensi gelombang laut tinggi.

“Prakiraan cuaca mingguan dari tanggal 13 hingga 19 Desember bahwa gelombang laut jawa ini masih tinggi yakni antara 1,5 hingga 3 meter,” kata Aqil Ikhsan, Selasa (14/12)

Hal ini harus diwaspadai oleh masyarakat yang beraktivitas di laut. Terutama para nelayan dengan kapal kecil harus selalu berhati-hati saat gelombang tinggi. “Nelayan dengan kapal kecil ini kami harap jangan terlalu ambil risiko melaut saat gelombang tinggi. Hal ini juga bisa membahayakan jiwa,” terangnya.

Untuk kapal di bawah 5 GT itu bisa tergulung gelombang laut. Apalagi diprediksi itu gelombang mencapai tiga meter. Sehingga kapal yang tidak memiliki keseimbangan yang bagus bisa terhadi hal yang tidak diinginkan. “Oleh sebab itu, prakiraan cuaca ini agar dijadikan pedoman bagi para nelayan agar selalu waspada,” terangnya.

Baca Juga :  Tak Perlu Ribut, Kenaikan Biaya Haji 2023 Belum Final

Termasuk prakiraan cuaca untuk darat dalam sepekan kedepan ini masih berpotensi hujan dari ringan hinga sedang dengan diserai angin. Hal ini juga patut diwaspadai oleh masyarakat yang sering beraktivitas di luar rungan.

“Adanya potensi hujan dari siang hingga sore ini haris diwaspadai. Karena hal ini bisa menganggu aktivitas masyarakat. Termasuk angin ini bisa menyebaban pohon tumbang dan sebagainya,” pungkasnya. (rin/tyo/sla)



Pos terkait