Sementara itu, Polri telah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk pengamanan masa kampanye. Dengan Operasi Mantap Brata 2023-2024 keamanan masa kampanye akan dijaga. Netralitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat juga akan dipegang teguh.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadan mengatakan, sejak 19 Oktober 2023 Polri telah menggelar Operasi Mantap Brata dengan jumlah personel Polri 434.197 personel. “Dari opsus pusat hingga 34 polda. Kakau pusat ada 9 satgas,” terangnya.
Pemetaan terhadap kerawanan pemilu juga telah dilakukan. Baik berdasarkan pemetaan Bawaslu atau pun internal Polri. “Dengan pemetaan kerawanan, bisa dilakukan prediksi dan antisipasi,” jelasnya.
Setidaknya ada empat kerawanan pemilu yang potensial terjadi, yakni cuaca ekstrem berupa hujan, distribusi logistik, kemacetan arus lalu lintas dan penyebaran hoax. Semua itu telah disiapkan antisipasinya. “Kalau untuk penyebaran hoax dilakukan patroli siber,” jelasnya dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Menurutnya, terdapat juga patroli dialogis sebagai upaya preemtif dan preventif. Sehingga, bisa mencegah penyebaran hoax dan provokatif. “Agar tidak mempengaruhi keamanan pemilu 2024,” jelasnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, sejak awal telah dilakukan cipta kondisi untuk menekan potensi kerawanan. “Sekarang sudah masuk tahapan pemilu, bersama TNI saling bahu-membahu,” ujarnya.
Sebenarnya yang paling penting adalah akar rumput. Memberikan pemahaman dan edukasi bahwa bertikai dan bertengkar karena pemilu tidak berguna. “Berbeda pandangan, berbeda pendapat silahkan. Nanti akhirnya kita bersatu kembali,” jelasnya.
Terpisah, Ketua umum Pegurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf berharap, deklarasi pemilu damai betul-betul diimplementasikan. Ia meminta, agar para actor politik tak mengajak masyarakat ribut demi urusan politik.
”Masyarakat sudah tenang, sudah santai, jangan diajak yang nggak-nggak. Jangan diajak ribut, bertengkar, berkelahi, dan sebagainya. Kasian masyarakat,” ungkapnya ditemui usai pembukaan R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta, Senin (27/11/2023).