Netralitas Aparat Masih Harus dibuktikan

pemilu grafis 1 560x413
Ilustrasi. (jawapos.com)

Disinggung soal kampanye politik berbau-bau Palestina, Gus Yahya menyebut hal itu tak jadi soal. Asal, tidak hanya sekadar ngajak ngamuk. Menurutnya, yang paling penting adalah gagasan strategi yang bisa ditempuh untuk Palestina untuk kemudian didiskusikan bersama.

”Jangan sekedar ngajak orang ngamuk. Nggak diajak aja sudah ngamuk. Nah, sekarang jalan keluarnya apa itu yang kita butuhkan,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Terpisah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan beberapa himbauan menyambut masa kampanye kali ini. Kepada masyarakat, dia mengimbau jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang bisa membelah persatuan bangsa.

“Isu-isu (bersifat) disinformasi, hoax, yang pasti (muncul) ketika mengadakan pemilu. Selalu ada,” kata Ma’ruf di sela kunjungan kerja di Bratislava, Slovakia (26/11) malam waktu Jakarta. Dia berharap masyarakat semakin bijak dalam menerima informasi terkait pemilu yang beredar. Baik itu di media masa maupun media sosial.

Baca Juga :  Enam Gunung di Indonesia Berstatus Siaga, Cek Dimana Saja Lokasinya

Ma’ruf mengingatkan posisi masyarakat adalah memilih nama-nama yang sudah ada. Penentuan nama yang dipilih, adalah kewenangan dari partai politik atau gabungan partai politik. Dia kembali mengingatkan masyarakat jangan sampai tidak menggunakan hak pilihnya atau golput.

Perbedaan pilihan baginya adalah hal biasa. Calonnya pasti ada banyak untuk dipilih. “Kalau cuma satu, bukan pemilihan,” katanya di depan ratusan WNI yang tinggal di Slovakia dan beberapa negara sekitarnya. Dia mendapatkan informasi pada pemilu sebelumnya tingkat partisipasi WNI di Slovakia 60 persen. Untuk Pemilu 2024 Ma’ruf berharap bisa naik jadi 90 persen atau lebih.

Kepada para kontestan atau pengurus partai politik, Ma’ruf berperan supaya menaati aturan yang berlaku. Jangan sampai justru melakukan tindakan yang memicu keterbelahan di tengah masyarakat. Para kandidat maupun pendukungnya, dipersilahkan untuk unjuk gigi lewat tawaran program masing-masing. Tanpa harus menyerang kandidat lainnya.

Untuk penyelenggara penilu, mulai dari KPU pusat sampai ke daerah hingga aparat negara lainnya, Ma’ruf menekankan harus bersikap adil. Swlain itu jiga netral. “Baik itu aparat keamanan, ASN, semuanya,” katanya.



Pos terkait