Ngaku Mantan Anggota MIT, Tiga Orang Berbadan Gempal Ini Diamankan Polisi

polres pacitan
Tiga pria mengaku eks MIT mengancam akan meledakkan Mapolres Pacitan.

Radarsampit.com – Suasana Mapolres Pacitan, Jawa Timur mendadak mencekam, Jumat siang (25/4). Tiga pria berbadan besar mengaku sebagai eks anggota jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Mereka mendatangi kantor polisi sambil mengancam akan membunuh petugas dan meledakkan Mapolres. Aksi nekat itu bermula dari kecelakaan lalu lintas pagi harinya di kawasan Penceng, Pacitan.

Bacaan Lainnya

Sebuah Mitsubishi L300 nopol AD 1380 LU bermuatan sekitar 4.000 liter solar subsidi ditabrak dari belakang oleh Isuzu Elf AE 9668 YM.

L300 yang dikemudikan Zhainal Abidin (32), warga Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, hendak berbelok dari arah selatan ke utara ketika diseruduk.

Zhainal kemudian dibawa ke Unit Laka Lantas Polres Pacitan untuk dimintai keterangan. Namun, beberapa jam berselang, tiga orang yang diduga rekan Zhainal datang ke Mapolres dan langsung memicu ketegangan.

Baca Juga :  Banyak Istri di Palangka Raya Menggugat Cerai, Ternyata Ini Penyebab Utamanya

Mereka tak hanya melontarkan ancaman pembunuhan kepada anggota, tapi juga mengancam akan meledakkan markas polisi jika permintaan mereka tak dituruti.

“Tiga orang ini langsung emosional saat tiba. Mengaku mantan jaringan MIT dan mengancam akan membunuh anggota,” ujar salah satu sumber internal kepolisian.

Guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan, polisi langsung memperketat pengamanan. Mobil putih nopol B 1972 KKX yang ditumpangi ketiganya dipasangi garis polisi dan digeledah di halaman Mapolres.

Ketiganya bersama Zhainal kemudian diamankan oleh tim Buser Satreskrim. Situasi makin siaga saat tim BKO Brimob Polda Jatim turun ke Pacitan pada sore harinya.

Personel bersenjata lengkap dikerahkan untuk membantu proses pemeriksaan dan mengamankan area Mapolres.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih mendalami kemungkinan keterkaitan tiga pria tersebut dengan jaringan terorisme aktif, serta dugaan penyalahgunaan distribusi BBM subsidi. (hyo/her)



Pos terkait