PANGKALAN BUN – Aksi kekerasan dalam sekolah terjadi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Pangkalan Bun. Oknum guru di sekolah tersebut diduga menampar sang murid saat sedang memarahinya.
Dalam potongan video berdurasi sekitar 14 detik itu terekam beberapa siswa yang berdiri berjajar. Ada guru berkaus biru sedang menelpon, namun tiba-tiba ada salah seorang guru lain yang melakukan penamparan. Sementara ini belum diketahui pasti apa penyebab kejadian tersebut.
Sumber berita media ini menyebutkan bahwa tindakan tersebut sudah berulang kali terjadi. “Itu yang menampar guru SMK sekolah tersebut, tidak hanya sekali dua kali telah terjadi kekerasan. ebetulan ini sempat terekam buat barang bukti,” kata sumber tersebut.
Selanjutnya, sumber ini juga menyebutkan bahwa terkadang masalah tugas gak selesai, aksi kekerasan juga terjadi. Dia menyebut nama gurunya berinisial M yang merupakan pengajar kejuruan listrik.
Sementara itu, kepala sekolah SMK tersebut menerangkan bahwa dirinya mengaku tidak mengetahui kekerasan tersebut. Ia menyatakan bahwa kekerasan itu merupakan kekhilafan oknum guru.
“Maaf saya belum tahu. Jika instruksi dari saya guru tidak boleh memukul, mungkin gurunya khilaf, karena tindakan seperti itu tidak populer,” terangnya.
Terkait informasi itu, Kasat Reskrim Polres Kobar AKP Rendra Aditia Dhani mengungkapkan bahwa pihaknya akan memanggil oknum guru tersebut untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya. “Kita akan panggil gurunya,” ucap Rendra.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab oknum guru itu sampai melakukan kekerasan. “Apakah hal ini karena ulah pelajar yang dinilai fatal atau ada faktor lain yang menyebabkan oknum guru melakukan tindakan kekerasan,” terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Syaifudi ikut bersuara terhadap kasus kekerasan oknum guru terhadap muridnya di salah satu SMK Negeri di Pangkalan Bun.
Menurutnya tindakan oknum guru melakukan aksi kekerasan pada muridnya tidak dibenarkan. Jika muridnya yang salah, tentu tindakan melakukan kekerasan fisik adalah hal yang salah. “Apapun masalahnya tidak boleh ada kekerasan,” kata Ahmad Syaifudi.