Optimalkan Penerimaan Negara, Pemprov Kalteng-Kementan Bangun Basis Data Sawit

sawit,kebun sawoit,kelapa sawit,prmprov kalteng,pementan,data sawit
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) (ilustrasi)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah bersama Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian berupaya membangun basis data perkebunan kelapa sawit guna mengoptimalkan penerimaan negara.

”Salah satunya kami lakukan dengan melaksanakan sosialisasi pelaporan sendiri (self-reporting) tata kelola industri kelapa sawit melalui Aplikasi Sistem Informasi Perizinan Perkebunan (SIPERIBUN) dan optimalisasi penerimaan negara,” kata Sekda Kalteng Nuryakin di Palangka Raya, Kamis.

Bacaan Lainnya

Dia menjelaskan, Pemprov Kalteng mendukung berbagai upaya pusat memperbaiki tata kelola industri kelapa sawit setempat, termasuk melalui mekanisme pelaporan mandiri pelaku usaha perkebunan kelapa sawit secara daring melalui aplikasi SIPERIBUN tersebut.

Melalui sosialisasi itu, diharapkan tata kelola perizinan usaha perkebunan kelapa sawit berbasis data menjadi valid dan akurat. Sekaligus sebagai penguatan pembinaan dan pengawasan terhadap izin usaha perkebunan.

Baca Juga :  DPRD Kotim Bantah Adanya SPPD Fiktif, Sebut Perjalanan Dinasnya Tak Menyalahi Aturan

“Termasuk adanya penguatan koordinasi antar kementerian ataupun lembaga nasional dan pemerintah daerah, guna meningkatkan kemudahan berusaha di bidang perkebunan serta mengoptimalkan usaha perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu sektor utama perekonomian nasional,” jelasnya.

Nuryakin menegaskan kelapa sawit merupakan komoditas unggulan di Kalteng dengan peluang dan prospek ke depan sangat besar serta menjanjikan.

Hanya saja dia mengingatkan agar perkebunan kelapa sawit sendiri memiliki aturan-aturan dan batasan dalam pelaksanaan di lapangan. Sebab dikhawatirkan jika tidak ada aturan yang jelas dan tegas, perkebunan kelapa sawit bisa jadi masuk ke kawasan lindung dan cagar alam.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah mengatakan sektor pertanian saat ini masih menjadi andalan perekonomian nasional.

”Perekonomian nasional secara umum masih menunjukkan ketahanan dengan ditopang peningkatan permintaan domestik investasi yang terjaga, inflasi yang terus terjaga, serta berlanjutnya kinerja positif ekspor kita,” ujarnya.



Pos terkait