SAMPIT – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mulai memasang tenda untuk persiapan Pasar Ramadan 1443 Hijriah, Senin (28/3). Pasar musiman itu diyakini bakal lebih ramai tahun ini.
Titik lokasi Pasar Ramadan yang rencananya ditempatkan di Jalan Letnan Jenderal Siswondo Parman. Tepatnya di kawasan Taman Kota Sampit, berhadapan dengan Pasar Eks Mentaya Teater.
Pantauan Radar Sampit, sejumlah petugas keamanan beserta pegawai Disperdagin mulai melakukan pemasangan tenda sejak pagi hingga siang hari.
”Ada 20 tenda yang dipasang hari ini, untuk persiapan pasar Ramadan. Tahun ini kami harapkan pengunjung bakal lebih ramai,” kata Kepala Disperdagin Kotim Zulhaidir melalui Kabid Perdagangan Disperdagin Kotim, Kasian, Senin (28/3).
Dia menuturkan, penyediaan 20 tenda berukuran masing-masing 3 x 3 meter lengkap dengan meja itu dapat menampung sekitar 40 pedagang. Namun, melihat lokasi yang ditempatkan cukup strategis dan berada tepat di pinggir jalan, kemungkinan pedagang yang ingin berjualan di Pasar Ramadan akan lebih banyak.
”Sementara ini kami siapkan 20 tenda dulu. Masing-masing tenda bisa diisi dua pedagang. Totalnya 40-an pedagang. Sudah ada 18 pedagang yang mendaftar. Kami juga masih ada enam tenda cadangan,” ujarnya.
Untuk menyukseskan Pasar Ramadan, Disperdagin rencananya akan menggandeng sponsor. ”Pasar Ramadan akan dilaksanakan sebulan penuh, karena itu kami juga akan melibatkan sejumlah sponsor agar Pasar Ramadan lebih ramai dikunjungi dan tentunya tetap berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk penerapan prokes bagi pengunjung,” ujarnya.
Mengenai teknis pelaksanaan selama Pasar Ramadan, pihaknya akan merapatkannya bersama instansi terkait. ”Untuk lapak tenda kami siapkan gratis untuk pedagang, kecuali untuk biaya keamanan, kebersihan, listrik untuk lampu penerangan akan dibahas dalam rapat selanjutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, pihaknya telah merapatkan terkait persiapan pembukaan Pasar Ramadan. Dari hasil rapat tersebut ada beberapa poin yang disimpulkan, yakni menunggu surat keputusan instruksi bupati, pembentukan panitia pelaksana, penentuan lokasi, dan rencananya akan melibatkan Dinas Perhubungan dan instansi terkait serta Kecamatan MB Ketapang dan Baamang.