Pamit Kerja Kelompok, Pelajar SMP Palangka Raya Tewas Mengapung di Sungai Kahayan

SUNGAI KAHAYAN
PENCARIAN: Tim gabungan melakukan pencarian terhadap pelajar SMP yang tenggelam di Sungai Kahayan. Tampak pula proses evakuasi jenazah korban yang ditemukan, Senin (28/8/2023). (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Yardi hanya bisa pasrah. Pria berusia lebih setengah abad itu harus ikhlas menerima takdir pahit dalam hidupnya. Buah hatinya, Samsudin (14), pulang ke kediamannya tanpa napas kehidupan. Remaja itu tenggelam di Sungai Kahayan Minggu (27/8) lalu.

Upaya pencarian langsung dilakukan tim gabungan, hingga akhirnya pelajar SMP itu ditemukan tak bernyawa, Senin (28/8). Meski anaknya wafat, Yardi berusaha tegas. Dia berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu pencarian putranya. ”Terima kasih  mereka yang membantu,” katanya dengan nada sedih.

Bacaan Lainnya

Yardi yang sehari-hari bekerja sebagai tukang urut ini menuturkan, kabar anaknya tenggelam baru sampai ke telinganya saat azan magrib. Sejumlah anak-anak mengabarkan, putranya hilang di Sungai Kahayan.

Awalnya Yardi agak heran. Pasalnya, anaknya tak berpamitan ke sungai besar yang beberapa kali menelan korban jiwa akibat tenggelam itu. ”Katanya mau belajar kelompok. Malah menyimpang ke sini (bawah Jembatan Kahayan, Red). Pamitnya jam setengah tiga,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkot Palangka Raya Pastikan Bantu Korban Kebakaran Mendawai Induk

Yardi tak menyangka anaknya bisa meninggalkannya secepat itu. Sebelum musibah maut tersebut, sang anak sempat membeli baju, bantal, tas, dan celana baru. Dia langsung tak kuasa menahan air mata mengenang anaknya. ”Semoga amal ibadah anak saya diterima Allah ta’ala dan surga buat almarhum,” ujarnya.

Samsudin dikabarkan tenggelam Minggu (27/8) siang. Jenazahnya ditemukan mengapung sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, kemarin. Remaja yang tinggal di jalan Temanggung Tilung itu terseret arus sungai.

Informasi dihimpun, Samsudin dan teman-temannya datang ke lokasi setelah kerja kelompok. Mereka berniat melihat pemandangan sungai yang airnya tengah surut. Di lokasi, awalnya korban dan temannya hanya mandi dan berenang di tepian. Namun, entah kenapa korban sampai ke tengah, bagian sungai yang dalam.

Seorang temannya sempat menegur agar korban tak ke bagian sungai yang dalam. Di lingkaran pertemanannya, korban disebut-sebut tak bisa berenang. Sampai akhirnya petaka itu terjadi. Samsudin langsung terseret derasnya arus sungai.



Pos terkait