Terpisah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kotim Sa’ban mengeluarkan imbauan menyikapi musim kemarau, kebakaran lahan, kabut asap, dan buruknya kualitas udara di Kotim. Imbauan itu ditujukan kepada pimpinan cabang Muhammadiyah dan segenap warga dan simpatisan Muhammadiyah di Kotim.
”Kami mengimbau seluruh warga Muhammadiyah untuk senantiasa memperbanyak doa dan istigfar. Diharapkan segera menginisiasi pelaksanaan salat Istisqa secara berjemaah di lapangan pada wilayah kecamatannya masing-masing untuk memohon kepada Allah SWT, agar secepatnya diturunkan hujan membantu mengurangi asap dan kebakaran lahan yang terjadi,” kata Sa’ban.
Ganggu Penerbangan
Sementara itu, di Palangka Raya, pekatnya kabut mengganggu penerbangan. EGM Bandara Tjilik Riwut Ardha Wulanigara mengatakan, pada awal Oktober, Senin (2/10), dua penerbangan dari Jakarta gagal mendarat, yakni Lion Air dan Batik Air. Jarak pandang yang hanya 800 meter, membuat pesawat dialihkan ke kota terdekat. Setelah di atas 1.000 meter, kembali terbang dan baru mendarat di Bandara Tjilik Riwut malamnya.
”Harapan kepada pemerintah daerah melalui BNPB dan Satgas Karhutla, intens melakukan penyiraman maupun pemadaman titik api. Pemerintah agar tegas menindak pelaku pembakaran yang telah menyebabkan bencana asap,” katanya.
Terpisah, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Desa Tanjung Taruna dan Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren, Kabupaten Pulang Pisau. Kabid Humas Kombes Pol Erlan Munaji mengatakan, selain meninjau lokasi kebakaran, pihaknya juga melakukan pemetaan.
”Kapolda bersama rombongan juga ikut meninjau proses pemadaman api, sekaligus memeriksa kondisi sumur bor di dekat lokasi kebakaran,” kata Erlan.
Erlan menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, guna memaksimalkan upaya penanganan karhutla. Mulai dari sosialisasi hingga pemadaman api. (hgn/daq/ign)