”Saat ini, kami tengah berbenah dan pergantian kepengurusan. Harapannya, kami bisa kembali berprestasi dan membantu anak-anak panti untuk lebih mandiri,” tutur Sarlan.
Selain kegiatan pendidikan dan keterampilan, pengasuh panti juga menekankan pentingnya kesabaran dan keikhlasan dalam mendidik anak-anak dengan beragam latar belakang tersebut.
”Kami harus bisa memahami karakter masing-masing anak, sehingga pendekatan kami lebih personal dan efektif,” kata pengasuh panti.
Selama Ramadan, kegiatan mereka mencakup tadarusan, hafalan ayat, buka bersama, serta sahur, yang semuanya dijalani dengan penuh semangat dan kekompakan.
Dalam hal kebutuhan operasional, Panti Asuhan Muhammadiyah Pangkalan Bun mengeluarkan sekitar Rp14 juta setiap bulan untuk biaya sekolah dan kebutuhan sehari-hari anak-anaknya. Biaya ini ditanggung oleh pengurus panti dengan dukungan dari donatur.
”Kami bersyukur bisa mencukupi kebutuhan mereka, dan kami berencana untuk mengubah kesan panti yang kumuh menjadi lebih bersih dan berkualitas,” tambah Sarlan Lamri, yang berkomitmen untuk terus berupaya memperbaiki fasilitas dan program di panti asuhan ini. (***/ign)