Mahardika menekankan patroli terpadu dilakukan dengan menjelajahi hutan maupun lahan yang telah dipetakan sebagai lokasi berpotensi Karhutla.
Menurutnya, Tim Patroli Terpadu juga melakukan penandaan terhadap kawasan-kawasan yang memiliki potensi terjadinya karhutla, dengan meninjau bagaimana tingkat kekeringan, jenis dan kelembaban tanah hingga sumber air di sekitarnya.
:Kami menekankan ke masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu munculnya titik api di kawasan lahan yang berpotensi Karhutla,” pungkasnya. (daq/fm)