Parah! Perusahaan Ini Diduga Nekat Bangun Pelabuhan Meski Izinnya Belum Lengkap

pelabuhan batubara
BERPOLEMIK: Situasi di lokasi pembangunan pelabuhan batu bara di kawasan Desa Luwuk Bunter yang diprotes warga sekitar.

Masalah lainnya terkait aktivitas pembangunan pelabuhan yang dinilai mengganggu masyarakat setempat. Perusahaan itu disebut tak pernah melakukan sosialisasi dan dinilai meresahkan, yakni menimbulkan kebisingan hingga dini hari saat pembongkaran batu bara dari truk.

”Kami ini tidak pernah tahu untuk apa. Ternyata dalam perjalanannya digunakan untuk pelabuhan batu bara dan itu tidak diketahui oleh kami, warga sekitar. Sosialisasi secara resmi pihak perusahaan pun tidak ada,” kata Agus, warga setempat, Minggu (28/4/2024) lalu.

Bacaan Lainnya

Merespons berbagai masalah tersebut, Humas PT Seal Yanto Saputra menegaskan, pihaknya telah mengikuti aturan dan ketentuan. Tudingan tidak adanya sosialisasi kepada pemerintah daerah hingga masyarakat dinilai tidak benar.

Baca Juga :  Bupati Bakal Turunkan Tim Cegah Konflik dengan Masyarakat soal Pelabuhan Batu Bara

”Kami ini investasi besar. Tidak mau sembarangan yang ke depannya bisa merugikan kami. Untuk urusan sosialisasi sudah kami lakukan. Kami sudah ke pemerintah daerah, menemui Pak Bupati, Dinas Perhubungan, dan dinas terkait lainnya melakukan audiensi sebelum kami operasional. Termasuk ke pemerintah desa dan masyarakat juga sudah sosialisasi,” tegas Yanto, Kamis (2/5/2024).

Pernyataan itu berbeda dengan keterangan Dinas Perhubungan yang sebelumnya menyatakan telah memberikan teguran keras hingga menurunkan tim terkait aktivitas perusahaan yang mengganggu lalu lintas. Hal tersebut sejatinya tak akan terjadi apabila perusahaan sudah melakukan pertemuan terlebih dulu.

Lebih lanjut Yanto mengatakan, pihaknya juga telah bersepakat dengan warga setempat untuk melakukan ritual adat. Kepanitiaan terkait kegiatan itu telah dibentuk dengan melibatkan masyarakat.

”Ritual adat menyanggar memang mau kami laksanakan dan panitia sudah terbentuk. Namun, saat ini tertunda karena masalah dana. Kegiatan itu tetap kami laksanakan,” tegasnya.

Menurut Yanto, kehadiran perusahaan saat ini juga membantu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Banyak karyawan di perusahaan itu merupakan warga Desa Luwuk Bunter.

”Kecuali yang teknis, karena tidak ada dari warga setempat. Itu dari luar. Selebihnya masyarakat lokal,” katanya.



Pos terkait