Pasang Alat Peraga Kampanye Serampangan Bikin Listrik Padam

PLN pangkalan bun
PERSIAPAN: Perwakilan dari PLN Pangkalan Bun memberikan pemaparan dalam mendukung Pemilu 2024. (SYAMSUDIN/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Menjelang Pemilu 2024, tercatat sudah delapan kali listrik PLN padam gara-gara bendera partai politik (parpol) yang dipasang berdekatan dengan kabel jaringan PLN. Hal itu terungkap saat PLN Pangkalan Bun rapat koordinasi persiapan Pemilu 2024 di salah satu hotel, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pangkalan Bun, Jumat (19/1/2024).

“Di sejumlah titik alat peraga kampanye (kampanye) menjadi penyebab listrik padam karena dipasang di pohon-pohon dengan ketinggian tertentu dan berdekatan dengan jaringan PLN,” ungkap Fahmi mewakili Kepala PLN Pangkalan Bun.

Bacaan Lainnya

Dari data lapangan yang dicatat petugas ada 20 titik pemasangan APK atau bendera yang rawan mengganggu jaringan PLN.

“Kalau titiknya yang rawan bisa lebih dari 20, sedangkan yang sudah menyebabkan listrik padam ada delapan titik,” sebutnya.

Delapan titik itu, diantaranya di sekitar Pasar Mendawai terjadi dua kali. Kemudian di sekitar Desa Pasir Panjang dua kali, Jalan Kawitan satu kali, Kecamatan Pangkalan Banteng satu kali, dan Kotawaringin Lama dua kali.

Baca Juga :  Rencanakan Modifikasi Tiang Bando Pengatur Lalu Lintas dengan Sistem Katrol

“Demi kelancaran bersama, kami harap kesadarannya tidak memasang APK atau benda apapun berdekatan dengan jaringan PLN. Apalagi sekarang musim penghujan menjadi rawan,” pintanya.

Kondisi angin juga bisa memicu baliho dan bendera parpol di atas pohon bergerak liar. PLN menyarankan memasang APK berjarak lebih dari tiga meter.

Pemasangan APK yang serampangan juga mendapat komentar beragam dari  masyarakat di berbagai media sosial. Ada yang menyebut hal lumrah karena musim kampanye, namun banyak juga yang mengkritik karena tidak bisa menjadi contoh yang baik untuk taat terhadap aturan.

Sementara itu pantauan di lapangan, banyak bendera parpol yang sengaja dipasang di atas pohon menjulang tinggi. Keberadaannya tidak selalu dekat jaringan listrik PLN. Parpol yang memasang juga beragam. Mereka tampak saling menunjukkan eksistensi di tengah pesta demokrasi lima tahunan ini. (sam/yit)

 

 

 



Pos terkait