Pasar Palagan Sari Mulai Ditinggalkan

Makin Sepi, Pedagang Pilih Jualan Di Luar Pasar

Pasar Palagan Sari Mulai Ditinggalkan
MAKIN SEPI: Suasana Pasar Palagan Sari terlihat sepi dari pengunjung dan lapak terlihat kosong, baru-baru ini. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Sepi, itulah kata yang kerap dikeluhkan pedagang Pasar Palagan Sari, di Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Pasar yang diresmikan Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah pada 2019 silam itu, lambat laun mulai ditinggalkan pedagangnya. Hal itu terlihat dengan banyaknya lapak yang kosong karena pedagang enggan untuk menempatinya karena terus merugi.

Bukan hanya lapak yang kosong, banyak kios di pasar tersebut yang belum ditempati untuk aktivitas perdagangan. Kondisi tersebut bila terus dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan Pasar Palagan Sari akan kembali mati suri seperti sebelumnya.

Salah seorang pedagang, Ibu Rudi mengaku bahwa sepinya pembeli yang datang sudah berlangsung lama. Bukan hanya dirinya tetapi hal yang sama juga dirasakan pedagang lain. “Saya sejak subuh sudah berjualan tetapi sampai siang ini masih banyak dagangan saya,” keluhnya

Pedagang di pasar tersebut mengaku bahwa setiap bulannya harus membayar retribusi sebesar Rp65 ribu dan yang membuka kios sebesar Rp90 ribu. Mereka berharap agar pemerintah daerah, khususnya Disperindagkop dapat tegas dengan meminta pedagang yang berjualan di luar untuk masuk ke dalam, sehingga dapat meningkatkan penjualan.

Baca Juga :  PT MAP Kotim Peduli dan Berbagi 

Kepala Dinas Perindagkop UKM dan Pasar, Kabupaten Kobar, Alfan Khusnaeni menjelaskan bahwa kosongnya lapak dan kios yang berada di Pasar Palagan Sari dikarenakan banyak pedagang yang memilih berjualan di luar kawasan pasar. “Pasar ini lebih dari layak untuk ditempati pedagang, tetapi pedagang lebih memilih berjualan di luar dari pada di los dan kios pasar,” ungkapnya, Selasa (18/1).

Menurutnya kondisi tersebut sudah lama terjadi, dan diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19, sehingga nasib pedagang semakin terpuruk lantaran sepi pembeli. Padahal pemerintah daerah berharap, pasar Palagan Sari dapat dimanfaatkan sebaik mungkin bagi pedagang, dan memberikan dampak positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat. (tyo/sla)

 

 



Pos terkait