SAMPIT – Berangkat dari pengalaman pribadi, pasangan suami istri (pasutri) Yohannes Djoni Hasan (62) dan Renny Septio Dewi (37) memberanikan diri menyediakan rumah singgah di Jalan Batu Granit Sampit. Rumah itu sudah disewanya sejak Mei 2021 lalu.
Ukurannya tak begitu besar. Hanya mampu menampung tiga pasien ditambah pendamping. Rumah itu sebenarnya bukanlah rumah yang utuh. Tempatnya lebih mirip penginapan atau biasa disebut kos.
Bangunan itu tersedia lima unit. Satu unit di antaranya itulah yang disewa Yohannes dan Renny. Bukan untuk pribadi, tetapi sebagai wadah bagi para pasien penyandang thalasemia yang berdomisili jauh dari Kota Sampit.
Hal itu dilakukan atas dasar rasa kepedulian dan keperihatinannya terhadap pasien Thalasemia yang harus bolak-balik rutin ke rumah sakit untuk transfusi darah demi menyambung hidup.
”Kami sangat perihatin dengan para orang tua. Biaya transportasi untuk bolak-balik mengantarkan anak pengobatan itu tidak sedikit. Kami pernah mengalaminya sendiri. Anak saya saat itu dirujuk berobat ke Banjarmasin. Ketika itu saya hanya membawa uang Rp 5 juta untuk biaya makan, transportasi dan lain-lain, dan itu tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup selama 10 hari di sana. Bahkan, terakhir kami terpaksa pulang naik motor karena kehabisan biaya,” ucap Yohanes.
Sampai di rumah sakit, tak jarang anaknya langsung dilayani. Terkadang dokternya keluar kota. ”Kalau dokternya ada pun hanya berbicara sekata dua kata. Lalu berangkat lagi,” tambahnya.
Pengalamannya itu terjadi tepatnya tiga tahun lalu, ketika anak bungsunya yang masih berusia 4 tahun didiagnosa mengidap penyakit thalasemia. Sejak itulah Yohannes dan Renny berjuang menyisihkan segenap waktu untuk sang buah hati menjalani transfusi darah secara rutin sampai sekarang.
”Dulu anak saya dirujuk untuk mengecek diagnose awal ke Banjarmasin, karena peralatan di sini (rumah sakit di Kotim) masih belum lengkap. Sebenarnya bisa ke Prodia, tetapi biaya tidak sedikit,” ucapnya.
Selama masa sulit mengantarkan buah hati berobat ke Banjarmasin, pasutri ini mengenal sosok orang yang begitu baik yang mau membantu mereka tinggal menginap di rumah singgah kanker milik Eko Subiyantoro.