PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Paska kecelakaan yang melibatkan antara truk tronton dan Daihatsu Ayla yang mengakibatkan dua nyawa melayang di Jalan Utama Pasir Panjang di Desa Batu Belaman, Kecamatan Kumai menuju Pangkalan Bun beberapa hari lalu.
Kecelakaan tunggal yang melibatkan kendaraan angkutan barang kembali terjadi di Pangkalan Bun. Raksasa jalanan itu diduga kelebihan muatan dan terguling setelah mengalami pecah ban di Utama Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin (27/2) pukul 09.00 WIB.
Bungkil dalam karung – karung berisi bungkil tumpah dari truk dan berhamburan di bahu jalan dan menyebabkan arus lalulintas menjadi tersendat.
Kecelakaan tunggal itu menambah panjang daftar kecelakaan yang terjadi di jalur utama perlintasan ekonomi di Kotawaringin Barat tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tersebut.
Warga sekitar yang mengetahui peristiwa tersebut berlarian untuk memberikan pertolongan dan membantu mengatur lalulintas.
Warga Kota Pangkalan Bun Ahmad mengaku gerah dengan truk kelebihan muatan itu karena sangat membahayakan para pengguan jalan lainnya.
“Sayangnya itu terkesan dibiarkan, padahal risikonya besar terutama bagi pengguna lalulintas, kita menyadari bahwa ruas tersebut memang jalur truk besar tetapi mereka harusnya juga mematuhi regulasi, dan pemerintah harus tegas,” ujarnya.
Kasatlantas Polres Kobar Kanit Gakkum Satlantas Polres Kobar Iptu Bayu Caesaria melalui Penyidik Gakkum Aiptu Hengky Setiawan menceritakan, peristiwa kecelakaan tunggal tersebut terjadi lantaran truk jenis Hino warna hijau dengan nomor kendaraan H 9050 HA mengalami pecah ban.
“Truk Hino dengan muatan bungkil dikendarai oleh Sugiyono berjalan ke arah Kumai dan sesampainya di Jalan Pasir Panjang ban belakang sebelah kiri pecah,” bebernya.
Akibat pecah ban sopir diduga tidak bisa mengendalikan truknya dan terguling dengan muatan yang tumpah ke tepi jalan. “Hanya kerugian materil tidak ada korban jiwa dan saat ini sudah dievakuasi,” pungkasnya. (tyo/sla)
