SAMPIT, RadarSampit.com – Persaingan sengit terlihat dalam Kejuaraan Provinsi Catur se-Kalimantan Tengah. Sejumlah pecatur bersaing untuk memperebutkan posisi pertama dalam perolehan peringkat sementara. Di tengah kerasnya persaingan, pecatur cilik asal Murung Raya, Rafa Firjatullah, bersinar terang dengan mengemas poin penuh.
Tiga kemenangan Rafa pada catur standar/klasik kelas senior, diraih setelah menumbangkan pecatur yang jauh lebih senior darinya, yakni Debbie dari Kabupaten Pulang Pisau, Dedy Ependy dari Sukamara, dan Hardi dari Seruyan.
Pada babak ketiga, Rafa berhasil menguasai pertandingan setelah menang satu bidak dari lawannya. Dengan cerdik Rafa yang memegang buah putih mengunci pergerakan raja lawan menggunakan benteng untuk memuluskan satu pionnya menuju petak promosi.
Sementara lawannya, berupaya mencegah dengan hanya mengandalkan satu benteng. Perlahan tapi pasti, raja dan pion Rafa bergerak menuju petak idaman. Hardi berusaha bertahan dengan beberapa kali melakukan skak, namun bisa diantisipasi dengan mudah. Hardi akhirnya menyerah setelah pion dan bidak raja Rafa semakin mendekati petak promosi.
”Lawannya kuat-kuat,” ujar Rafa usai bertanding. Dia perlu menenangkan diri beberapa saat sebelum diwawancara setelah memeras otak hampir satu jam untuk membuat lawannya menyerah.
Rafa mengaku baru kali ini ikut pertandingan catur di kelas senior. Padahal, di usianya yang masih 11 tahun, seharusnya dia berada di kelas itu sepuluh tahun lagi. Akan tetapi, karena kemampuannya sudah jauh di atas rata-rata pecatur seusianya, dia diperbolehkan ikut bersaing dengan para pecatur senior pada Kejurprov Catur se-Kalteng.
”Ingin cari pengalaman (bertanding di kelas senior). Ini juga termasuk tantangan,” ujar Rafa.
Rafa memang mempersiapkan turnamen itu secara serius. Dia rutin berlatih rata-rata tiga jam sehari. Selain itu, Rafa juga mengasah kemampuannya dengan bermain secara online.
”Targetnya masuk tiga besar,” ujar pecatur yang pernah jadi juara turnamen catur online junior tingkat nasional ini.