SAMPIT, radarsampit.com – Kabar duka menyelimuti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim). Muhammad Gumiring, pejabat yang baru dilantik sebagai Inspektur Pembantu II di Inspektorat Kotim, berpulang mendadak menjelang serah terima jabatannya, Kamis (2/3).
Informasi dihimpun Radar Sampit, Muhammad Gumiring awalnya menuju Kantor Inspektorat di Jalan Jenderal Sudirman Sampit menggunakan mobil dinas. Dalam perjalanan, dia tiba-tiba merasakan sesak di dada. Pandangan matanya buram. Dia ditemukan pingsan dan sempat menabrak pohon di Jalan MT Haryono.
”Kejadiannya jam 06.30 WIB. Almarhum langsung dilarikan ke rumah sakit. Saya tiba di IGD (RSUD dr Murjani Sampit) jam 06.45 WIB,” kata Gumarang, kakak almarhum Gumiring saat ditemui di kediamannya, di Jalan Nanas IV.
Menurut Gumarang, di IGD Gumiring sempat siuman dan berkomunikasi singkat dengan suara pelan. ”Badannya sudah keluar keringat dingin. Sempat berbicara bilang obatnya rasanya asam. Detak jantung sudah melemah. Jam 07.51 WIB dinyatakan meninggal dunia di usianya ke-53 tahun,” kata Gumarang.
Gumiring sedianya mengikuti sertijab. Dia bergeser dari jabatan Inspektur Khusus menjadi Inspektur Pembantu II. Gumiring tutup usia meninggalkan istri dan tiga anaknya.
”Istri beliau masih menjalani pengobatan di Jakarta dan sedang pulang ke Sampit. Karena hanya ada anak-anaknya, jenazah dibawa ke rumah saya dan dikuburkan besok pagi (hari ini, Red) di Jalan Teratai,” kata Gumarang.
Sengetahuannya, almarhum Gumiring tak memiliki riwayat jantung, hanya asam urat. Namun, dari hasil pemeriksaan dokter, almarhum diduga mengalami serangan jantung.
”Tensinya drop. Dokter menyebut almarhum terkena serangan jantung dan itu cukup mengagetkan kami, keluarga. Almarhum selama ini tak pernah mengeluhkan sakit jantung,” ujarnya.
Gumiring lahir di Sampit pada 16 Juni 1969 dari pasangan Majekur Maslan dan Misbah. Dia merupakan anak kesembilan dari sepuluh bersaudara, sementara Gumarang merupakan anak keenam. ”Kami terlahir dari orang tua veteran pejuang di Samuda,” katanya.