Pelajar Berprestasi jadi Samsak Hidup hingga Hilang Ingatan, Pelaku Diduga Oknum Anggota Perguruan

ilustrasi pengeroyokan 43
ilustrasi/JPG

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Seorang remaja berstatus pelajar di Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng mengalami trauma berat, bahkan dikabarkan hilang ingatan.

Remaja itu dikeroyok sejumlah orang yang diduga oknum anggota perguruan.

Informasi dihimpun Radar Sampit, korban merupakan siswa berprestasi disekolahnya. Dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang SMA/MA di Kabupaten Kotawaringin Timur.

”Korban anak yang berprestasi di sekolahnya dan sekarang kondisinya hilang ingatan. Bahkan sampai dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya,” kata salah satu keluarga korban yang meminta identitasnya tak disebutkan, Minggu (30/6/2024).

Dia menjelaskan, pengeroyokan tersebut terjadi pada 13 Juni 2024, sekitar pukul 21.00 WIB. Lokasinya di sekitar gedung walet, dekat SPBU Karang Mulya.

Aksi keji itu bahkan diabadikan dalam video berdurasi 38 detik. Korban jadi samsak hidup. Dia dipukuli dan ditendang secara brutal oleh sejumlah pelaku.

Menurutnya, kejadian berawal ketika korban diusili temannya. Korban lalu menulis status di story WhatsApp pribadinya. Hal itu ternyata memicu pelaku menemui korban.

Baca Juga :  DUH!!! Patung Tjilik Riwut Ambruk Dihantam Angin Kencang, Ternyata Ini Penyebab Utamanya

”Awalnya menulis status menyinggung perguruan mereka. Kemudian korban dijemput dan diajak ke tempat dekat gedung walet dekat SPBU Pangkalan Banteng,” katanya.

Setelah sampai lokasi tersebut, korban diminta klarifikasi dan minta maaf. Korban lalu dipukuli secara brutal oleh belasan pelaku.

Akibatnya, korban trauma berat dan hilang ingatan, dan harus dirujuk ke Palangka Raya untuk perawatan lebih intensif.

”Korban sampai trauma berat. Megang kepalanya terus seperti orang yang takut dipukuli. Kami sudah melapor ke Polsek Pangkalan Banteng agar segera dilakukan penindakan terhadap para pelaku,” ujarnya.

Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman mengatakan, kasus tersebut telah ditangani Polsek Pangkalan Banteng.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Bapas dan PPA Polres Kobar. Untuk sementara masih menunggu hasil visum dari RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. (tyo/ign)



Pos terkait