Pelestarian Warisan Budaya Melalui Festival Kue Tradisional

Lebih 10 Ribu Kue, Eksiskan Kuliner Bahari pada Generasi Terkini

kue tradisional
PELESTARIAN BUDAYA: Ketua TP PKK Kotim Khairiah Halikinnor pada kegiatan Festival Kue Tradisional, Kamis (1/8/2024). (YUNI/RADAR SAMPIT)

”Seperti makanan yang terbuat dari pisang, singkong yang ada di kafe, itu juga ada di kue-kue tradisional. Hanya saja kemasan atau cara pembuatannya berbeda, lebih kekinian,” ujarnya.

Dia berharap makanan atau kue tradisional dapat terangkat kembali dan tidak tergerus zaman.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Gracia Desy Andini yang hadir mewakili Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII terkesan dengan digelarnya festival tersebut. Festival Kue Tradisional dapat memperkenalkan beragam kue tradisional kepada masyarakat.

”Selama ini sudah banyak makanan tradisional yang tergerus oleh makanan baru. Dengan adanya ini, dapat mengingatkan kembali pada makanan tradisional. Saya juga tadi melihat kemasannya juga menarik,” katanya.

Ada beraneka kue-kue tradisional yang ada dalam festival tersebut, antara lain cucur, wadai cincin, kakicak, lapat, apam, putu mayang, untuk-untuk, kelepon, pepare, dadar gulung, pais pisang, lakatan putih, lakatan kuning, kakoleh, dan lainnya.

Baca Juga :  Pemerintah Desa Tumbang Ramei Belum Terima Salinan Keputusan Pencabutan Izin PT BSL

Utari Riambarwati, pemerhati dan pelestari budaya Kotim yang menginisiasi kegiatan mengaku tak menyangka kegiatan tersebut mendapat sambutan dari masyarakat yang datang berbondong-bondong ke lokasi acara.

”Ini luar biasa, kegiatan ini memang sudah ditunggu-tunggu masyarakat. Saya prediksi lebih dari 10.000 kue tradisional yang ada dalam event ini, yang semuanya dapat dinikmati oleh para pengunjung,” tuturnya.

Melalui festival tersebut, dia ingin masyarakat dapat turut melestarikan makanan tradisional sekaligus mempromosikan untuk potensi wisata kuliner.

”Ternyata kita bisa mencari sesuatu untuk dijadikan bahan kuliner yang menghasilkan finansial dengan mengangkat cita rasa dari warisan budaya nenek moyang melalui kue tradisional,” ujarnya. (***/ign)



Pos terkait