Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik Pengolahan Limbah Medis B3 di Kotim

Menelan Anggaran hingga Rp50 Miliar, Ditarget Rampung Tahun 2025

pabrik limbah b3
PELETAKAN BATU PERTAMA: Bupati Kotim Halikinnor melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengelolaan limbah medis di kawasan TPA Jalan Jenderal Sudirman km 14, Sampit, Rabu (15/5/2024). (HENY/RADARSAMPIT)

Pembangunan pabrik pengelolaan limbah medis di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi pertama dan satu-satunya yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Pabrik limbah medis yang berlokasi di kawasan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) itu menjadi pilihan investasi tepat dan menjanjikan yang berpotensi menghasilkan PAD di masa depan.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Selama sepekan jalan masuk menuju titik lokasi lahan pembangunan pabrik pengelolaan sampah limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3) di kawasan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Jalan Jenderal Sudirman km 14, Sampit dilakukan perbaikan.

Sepanjang 1.300 meter dari muara Jalan Jenderal Sudirman KM 14 masuk menuju kawasan TPA, hanya 400 meter yang sudah diaspal pada tahun 2023 lalu sebesar Rp 1,8 miliar dan perencanaan Rp 200 juta yang dianggarkan melalui APBD Provinsi Kalteng.

Rencananya, pada tahun 2024 ini, pengaspalan jalan dilanjutkan sepanjang 300 meter sebesar Rp2,5 Miliar melalui anggaran APBD Provinsi. Sehingga, 600 meter jalan menuju lokasi pabrik masih berupa tanah.

Baca Juga :  Warga Sukamara Berburu Ikan Kakap Setelah Air Asin Masuk Sungai

”Persiapan kami lakukan selama satu minggu. Ada penimbunan agregat sekitar 10 rit setelah jalan aspal, sisanya di grading diratakan sampai menuju titik lokasi (pabrik),” kata Mentana Dhinar Tistama, Kepala Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman saat ditemui Radar Sampit menanti kehadiran Bupati Kotim ditepian jalan.

Jalan masuk setidaknya cukup layak dilewati, meski ada satu titik jalan berlumpur dan rawan ambles, sehingga sejumlah kendaraan mobil tamu undangan dari kalangan pejabat mencari aman memarkirkan kendaraannya dan memilih berjalan kaki menuju lokasi titik lokasi peletakan batu pertama yang tak jauh dari lokasi parkir mobil.

Kondisi jalan masuk jauh lebih baik dibandingkan Selasa (9/1/2024) lalu, saat investor mengecek lokasi lahan. Ketika itu, jalan masuk tertutup sampah menggunung dan berlumpur.

Meski tiga zona titik gundukan sampah menggunung tak dapat diratakan, kondisinya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.



Pos terkait