Pemain Naturalisasi dan Masa Depan Timnas Indonesia

ariel adythiatama setiawan 
Ariel Adythiatama Setiawan  Mahasiswa UMM Prodi Ilmu Pemerintahan

Banyaknya pemain keturunan Belanda yang bergabung dengan timnas, pada akhirnya memunculkan cap dengan julukan Timnas Hindia Belanda.

Dengan banyaknya pemain bertalenta di Belanda, tidak menutup kemungkinan banyak dari mereka memiliki darah Indonesia.

Bacaan Lainnya

Kemajuan dalam sepakbola Belanda dapat berdampak pada kemajuan sepakbola Indonesia karena para pemain keturunan tersebut dapat diizinkan untuk membela timnas sepakbola Indonesia jika mereka ingin meyakinkannya melalui proses naturalisasi.

Naturalisasi sudah tidak asing lagi bagi kalangan pencinta sepakbola di Indonesia.

Pada Tahun 2010, kita digemparkan dengan Naturalisasi pemain yang Bernama Christian Gonzalez, ia juga bermain dan sukses tampil apik di piala AFF 2010.

Jauh daripada itu, Naturalisasi di Indonesia pertama kali didapatkan oleh Arnold van der vin. Penjaga gawang berdarah Belanda ini lahir di kota Semarang dan tercatat sebanyak 48 pertandingan ia tampil untuk membela timnas Indonesia.

Baca Juga :  Potensi Duet Anies Baswedan dan Kaesang Pangarep dalam Pilgub Jakarta: Harapan dan Tantangan

Saya pribadi sebagai pencinta sepakbola, tentunya mendukung apa yang dilakukan oleh PSSI dalam program Naturalisasi. Dalam beberapa pertandingan timnas, dapat kita lihat dari susunan pemain yang disusun oleh pelatih Shin Tae Yong, ia masih memberikan kepercayaan kepada pemain lokal untuk bermain.

Yang tidak tergantikan seperti Pratama Arhan, Marselino hingga Rizky Ridho. Menurut saya, hal ini akan memotivasi para pemain asli pribumi untuk bersaing dan berjuang lebih keras lagi untuk mendapatkan kepercayaan dari pelatih. Dahulu pada tahun 2011-2012 bisa disebut masa kelam.

Karena banyak yang berkata bahwa terdapat pemain naturalisasi yang gagal, yaitu sebut saja Tonnie Cussel dan Jhonny van Bukering. Maka dari itu, Sebaiknya PSSI agar bisa lebih selektif lagi dalam menaturalisasi pemain.

Namun PSSI harus tetap sadar dan membuka mata bahwa Naturalisasi ini adalah program jangka pendek, serta Investasi utama yang tentunya harus dijalankan oleh PSSI yaitu pembinaan pada Usia Dini.

Kurangnya perhatian pada pembinaan pada usia dini inilah yang menjadikan faktor hambatan dari perkembangan kualitas sepakbola di Indonesia.



Pos terkait