’’Kami hanya operator. Regulasi ada di tangan pemerintah. Sampai saat ini, kami belum mendapatkan instruksi,’’ tuturnya.
Hingga kemarin, sudah ada 462 ribu kendaraan yang memiliki QR code untuk pembelian pertalite di Jawa Timur. Angka itu sudah bertambah dibandingkan pendaftar per 1 Agustus sebanyak 400 ribu mobil.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho menambahkan, jumlah pendaftar QR code pertalite di Jateng mencapai 971.522 orang, sedangkan di Jogjakarta tercatat 122.896 pendaftar per 29 Agustus.
’’Dari jumlah tersebut, pendaftar yang terverifikasi atau telah mendapatkan QR code di Jawa Tengah sebanyak 663.442 orang, sedangkan di DIJ mencapai 91.748 orang,” katanya kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Terpisah, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai bahwa untuk pembelian pertalite menggunakan QR code, realisasinya tidak akan mudah.
’’Sebab, masih banyak yang tidak mampu mengakses aplikasi atau website untuk mendaftar,” ujarnya.
Namun, Fahmi berpendapat, jika program tepat sasaran pertalite berhasil dilaksanakan, pemerintah bakal menghemat APBN untuk belanja subsidi. Penghematan anggaran subsidi BBM bisa dialihkan ke program-program yang lebih strategis.
”Jika program ini berhasil, tentunya juga dapat membantu mengendalikan inflasi,” tuturnya. (agf/bil/ian/leh/c7/dio/jpg)