Pemkab Kotim Bakal Beli Ekskavator Amfibi, Ini Manfaatnya

ekskavator amfibi,pemkab kotim beli ekskavator amfibi,pemkab kotim,bupati kotim,radar sampit,berita sampit hari ini,radar sampit hari ini
Bupati Kotim Halikinnor

SAMPIT, RadarSampit.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memesan peralatan canggih yang nantinya akan dikerahkan untuk menormalisasikan sungai. Peralatan canggih itu, seperti ekskavator amfibi yang bisa bekerja di darat maupun air.

Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, pengadaan ekskavator amfibi yang dipesan untuk Dinas PUPRPRKP Kotim diperlukan untuk mendukung pemeliharaan lingkungan, khususnya di muara sungai.

Bacaan Lainnya

”Amfibi itu kita pesan untuk dinas PU. Untuk menjaga, mengeruk muara-muara sungai,” kata Halikinnor.

Ekskavator amfibi adalah jenis alat berat yang dilengkapi ponton tertutup yang memungkinkannya untuk melakukan pengerukan sambil mengapung di perairan dangkal. Peralatan amfibi dapat secara efisien bekerja dalam berbagai aplikasi, termasuk upaya pemulihan banjir dan bencana, pengerukan, serta perbaikan lingkungan.

”Karena selama ini kesulitan kita, muara sungai tidak bisa dikeruk menggunakan ekskavator darat, karena di perkotaan sudah banyak rumah-rumah di kiri dan kanan sungai,” katanya.

Baca Juga :  Kalapas Sampit Rutin Pantau Kondisi Warga Binaan

Karena itu, lanjutnya, untuk mengeruk kawasan tersebut tidak bisa menggunakan eksavator darat. ”Tidak mungkin ekskavator yang biasa, sehingga harus menggunakan yang jenis amfibi yang memang bisa berada di sungai. Dan itu kami pesan tahun depan. Semoga bisa segera terealisasi,” katanya.

Peralatan amfibi merupakan pilihan terbaik untuk pengerukan lingkungan. Sebab, sering kali pengerukan sering terhalang kedalaman air dangkal, karena ekskavator dapat dengan mudah terjebak atau memiliki jangkauan terbatas. Peralatan amfibi dapat mengapung di air dan mengemudi di darat. Operator tidak perlu khawatir terlalu dekat atau terlalu jauh dari tepi air.

Sementara itu untuk jumlah unit  yang dipesan, akan menyesuaikan dengan anggaran daerah. ”Kalau bisa dua atau paling tidak satu dulu, karena tidak banyak sungai yang dikeruk. Kalau yang di darat bisa menggunakan ekskavator biasa,” tandasnya. (yn/ign)



Pos terkait