Pemkab Siap Kotim Siap Bantu Putra Daerah Ingin Jadi Dokter, Ini Syaratnya

Bupati Kotim
PANTAU PELAYANAN: Bupati Kotim Halikinnor saat memantau pelayanan kesehatan di RSUD dr Murjani Sampit, beberapa waktu lalu. (YUNI PRATIWI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) akan memberikan bantuan pendidikan bagi putra-putri Kotim berprestasi yang  berkeinginan menjadi dokter. Kebijakan ini menjadi salah satu solusi mengatasi kekurangan tenaga kesehatan.

Bupati Kotim Halikinnor bahkan mengatakan, jika pihaknya menyediakan anggaran untuk membantu pendidikan anak daerah khususnya di bidang kedokteran.

Bacaan Lainnya

”Jika ada anak daerah yang berprestasi dan ingin jadi dokter, tapi tidak mampu, kami siap membantu biaya pendidikannya,” kata Halikinnor.

Bupati menuturkan, dirinya telah memberikan instruksi kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Fajrurrahman agar menyediakan anggaran untuk membantu putra-putri Kotim menempuh pendidikan di bidang kedokteran.

Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya Pemkab Kotim untuk menutupi kekurangan tenaga kesehatan (nakes). Sebab, hingga kini Kotim masih sangat kekurangan tenaga dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis.

Terutama untuk tenaga kesehatan di Puskesmas yang berada di pelosok, seperti Puskesmas Tumbang Penyahuan dan Puskesmas Tumbang Sangai yang hingga saat ini masih belum memiliki dokter.

Baca Juga :  Rebo Wekasan Jatuh Pada 4 September, Pemilik Weton Ini Wajib Waspada, Cek di Sini Selengkapnya

Halikinnor berharap dengan upaya tersebut dapat memenuhi kebutuhan nakes, khususnya dokter untuk ditempatkan di sejumlah puskesmas yang berada di pedalaman Kotim.

Akan tetapi, ada syarat dan kriteria bagi putra-putri daerah yang ingin mendapatkan bantuan pendidikan di bidang kedokteran. Selain berprestasi di bidang akademik, putra-putri daerah jika nantinya selesai menempuh pendidikan kedokteran harus bersedia untuk ditempatkan di wilayah manapun, sesuai ketentuan dari pemerintah setempat.

Oleh karena itu, bantuan semacam beasiswa itu diperuntukkan terutama bagi putra-putri asli Kotim. Sebab, jika asli putra daerah, diharapkan dapat mendedikasikan dirinya di tanah kelahiran, sehingga kecil kemungkinan untuk pindah atau bekerja di luar Kotim.

”Kalau mendatangkan tenaga kesehatan dari luar daerah mereka bisa pindah, tapi kalau asli Kotim, insya Allah akan bertahan. Karena mereka lahir dan besar di sini, keluarga mereka juga ada di sini,” ujarnya.



Pos terkait