Pencopotan Jilbab Paskibraka Tuai Kecaman, Begini Tanggapan MUI Kalteng

Alysia Noreen Ramadhani Diyakini Ikut Terdampak

jilbab paskibraka dilepas
LEPAS JILBAB: Tangkapan layar prosesi pengukuhan paskibraka nasional yang akan bertugas di IKN. (Youtube Sekretariat Presiden)

Radarsampit.com – Polemik pencopotan jilbab Paskibraka Nasional yang akan bertugas di IKN saat pengukuhan kini tengah menjadi sorotan.

Tak terkecuali di Kalimantan Tengah. Pasalnya Paskibraka utusan Kalteng yakni Alysia Noreen Ramadhani merupakan salah satu yang berjilbab.

Bacaan Lainnya

Dalam siaran di channel youtube sekretariat presiden terlihat bahwa tidak seorang pun Paskibraka yang mengenakan jilbab.

Terkait hal itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah, Khairil Anwar angkat bicara.

Menurutnya sangat disayangkan bila ternyata betul ada pelarangan penggunaan jilbab bagi Paskibraka perempuan. Memakai jilbab merupakan bentuk hak dalam pelaksanaan keyakinan beragama dan itu dilindungi negara.

“Karena memakai jilbab merupakan keyakinan mereka dan harus dihormati. Negara Indonesia menjamin tiap warga negaranya untuk menjalankan ajaran agamanya sesuai denga keyakinannya,” katanya, Rabu (14/8/2024)

sementara itu perwakilan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Pusat menduga ada 18 perwakilan termasuk dari Aceh diminta untuk melepas jilbab tersebut demi alasan penyeragaman. Padahal, pasukan Paskibraka sudah boleh berjilbab sejak tahun 2002.

Baca Juga :  71 Anggota Paskibraka Kotim Dikukuhkan, Wajib Jaga Keutuhan NKRI

Wakil Sekjen Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Irwan Indra turut mengunggah pandangannya melalui media sosial.

Dalam postingan itu, ia menyampaikan keheranannya dengan para perwakilan yang tampil berbeda saat pengukuhan dibandingkan dengan pada saat gladi kotor.

“Hal yang aneh dan mengagetkan terjadi kemarin, ketika adik-adik Capaska dikukuhkan oleh Presiden RI di Istana Negara (IKN). Tidak ada satupun Capaska putri yang dikukuhkan mengenakan hijab/jilbab. Semuanya seragam lepas hijab. Karena itulah saya mencari informasi ke kakak-kakak PPI di seluruh Indonesia, apakah utusan dari tiap provinsi sejak awal tidak memakai jilbab?

Ternyata ada 18 Provinsi capaska putri yang memakai hijab, bahkan ada yang sejak SD/SMP sudah terbiasa memakai jilbab.

Lalu kenapa pada saat pengukuhan mereka kok jadi lepas jilbab semua?

Padahal pada saat Latihan sampai dengan Gladi Kotor, adik-adik masih diperkenankan memakai jilbab,” tulis Irwan melalui akun Facebooknya yang kemudian mendapat reaksi dari banyak netizen.

Pihaknya menduga, 18 perwakilan tersebut terpaksa melepas jilbabnya. Bukan karena sukarela.

“Pengalaman saya ketika jadi pembina paskibraka, apapun yang diperintahkan adik-adik tidak akan berani menolaknya,” tulis Irwan.



Pos terkait