Penghapusan Pertalite Masih Dikaji sedangkan Harga BBM Nonsubsidi Dipastikan Naik

SPBU
SPBU: Salah satu SPBU 64-743-01 di Jalan Pelita, Kota Sampit yang sudah memasang penyesuaian kenaikan harga BBM Non-subsidi, Sabtu (2/9/2023). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)  nonsubsidi di semua wilayah Indonesia per 1 September 2023.   Adapun produk yang mengalami penyesuaian harga yaitu Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.

Area Manager Communication Relation and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra mengatakan, penyesuaian berkala dan penetapan harga BBM jenis BBM umum (JBU) atau BBM nonsubsidi mengacu pada Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar yang disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Bacaan Lainnya

Harga BBM jenis gasoil di Kalimantan, Dexlite (CN 51) naik harga menjadi Rp 16.700 dan Pertamina Dex (CN 53)  menjadi Rp 17.250. Pertamax Turbo (RON 98) Rp 16.250  dan Pertamax (RON 92) seharga Rp 13.600.

Baca Juga :  Pelangsir Saling Hantam, Seteru Dua Kubu akibat Serobot Antrean

Arya menjelaskan, penyesuaian harga mengacu pada rata-rata MOPS (Means of Platts Singapore) pada periode 25 Juli 2023 hingga 24 Agustus 2023. Harga baru ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 75 persen seperti di wilayah seluruh Kalimantan.

“Harga produk Pertamina masih termasuk kompetitif dibandingkan perusahaan lain dan harga tersebut telah memenuhi ketentuan batas atas pada periode September 2023 yang ditetapkan untuk setiap jenis BBM,” kata Arya.

Pertamina mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya tren harga publikasi MOPS/Argus dan Kurs, agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air.

“Untuk Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite harga tetap Rp 10.000 per liter dan BBM subsidi (JBT) solar tetap Rp 6.800 per liter sesuai yang ditetapkan Pemerintah,” ujarnya.

Lebih lanjut Arya menanggapi rencana penghapusan Pertalite di tahun 2024. Arya menjelaskan bahwa saat ini PT Pertamina sedang  mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92. Hal tersebut dilakukan dengan mencampur Pertalite dengan Ethanol 7 persen sehingga menjadi Pertamax Green 92. Namun, kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.



Pos terkait