Penghuni Rumah sampai Pingsan, Warga Berlomba Abadikan Api Lumat Tujuh Rumah

kebakaran
PASTIKAN PADAM: Petugas memadamkan sisa bara yang menghanguskan tujuh rumah di Jalan Baamang I, Sampit, Kamis (13/4). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Suhu udara di Jalan Baamang I, Kelurahan Baamang Hulu, Sampit, menjelang siang kemarin bertambah panas, Kamis (13/4). Kepulan asap hitam pekat yang dihasilkan amuk api di wilayah itu, membuat warga setempat panik. Seolah menari-nari, si jago merah perlahan melumat sejumlah bangunan.

Kebakaran sekitar pukul 10.48 WIB itu tepatnya terjadi di RT 2/RW 20 Gang Madangkara, Jalan Baamang I. Total ada tujuh rumah berkonstruksi kayu yang hangus dilalap.

Bacaan Lainnya

Saat api berkobar hebat, di tengah kepanikan sejumlah pemilik rumah, puluhan warga berbondong-bondong mendekat hanya untuk menyaksikan tarian maut bara pembawa petaka itu. Sebagian besar berlomba mengabadikan menggunakan ponsel masing-masing.

Di sisi lain, warga yang rumahnya tak jauh dari titik api, berlarian panik keluar rumah. Warga yang rumahnya dilalap, ada pula nekat menyelamatkan harta bendanya, namun tak banyak yang sempat diselamatkan.

Baca Juga :  Upaya Darurat Selamatkan Kotim dari Krisis Keuangan

Sumiyati, salah satu korban sampai syok dan pingsan menyaksikan api yang menghanguskan rumahnya. Saat api mengamuk, kabarnya masih ada anaknya, Wisnu (22) yang sedang tidur. Beruntungnya semua korban di rumah menyelamatkan diri.

”Titik api berawal dari rumah Uliansyah yang disewa Sumiyati. Saat ini yang bersangkutan belum bisa diajak komunikasi, karena syok atas kejadian itu. Dari keterangan anaknya, saat kejadian sedang tidur dan kaget terbangun setelah menyadari muncul api,” kata Mastiar, Ketua RW 20, Gang Madangkara.

Dia memastikan korban tak sedang memasak dan tidak menghidupkan lilin atau obat nyamuk bakar yang memicu pekata. ”Sudah ditanyakan dan dipastikan. Informasi dari anaknya, di dalam rumah tidak ada yang memasak. Tidur juga tidak menggunakan obat nyamuk bakar. Tahu-tahu muncul api. Saya yang mendengar ada kebakaran juga gemetar, karena saat itu masih di jalan dan rumah saya berada tidak jauh dari titik api,” ujar Mastiar.

Tidak hanya rumah milik Uliansyah yang dihuni Sumiyati. Rumah milik Anang Misran, Suriyadi, Ade Nugraha, Suhartono, Abdul Wahid, dan Syahroni, mengalami nasib serupa.



Pos terkait