Penumpang Kapal Diprediksi Melonjak, KSOP Atur Strategi Antisipasi Membeludaknya Pemudik

Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan penumpang kapal
RAKOR LINTAS SEKTORAL: Rapat lintas sektoral yang dihadiri perwakilan dari instansi terkait dalam rangka kesiapan penanganan Ramadan dan Idul Fitri 1443 Hijriyah di Aula Polres Kotim, Senin (28/3). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan penumpang kapal pada arus mudik Lebaran 1443 Hijriah.

Berdasarkan data KSOP Kelas III Sampit, selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2020, angkutan jasa pelayaran melayani 5 call (rute) dengan jumlah penumpang naik sebanyak 153 orang dan penumpang turun sebanyak 7 orang.

Bacaan Lainnya

Pada 2021, arus mudik dan arus balik lebaran  terhitung sejak H-15 sampai H+15 tercatat mengalami peningkatan sebesar 140 persen yang dilihat dari call di tahun 2021 berjumlah 12 call. Rinciannya, penumpang naik sebanyak 2.661 orang dan penumpang turun sebanyak 607 orang.

”Kami memprediksi dengan adanya kelonggaran kebijakan dari pemerintah, angkutan penumpang kapal pada arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2022 ini akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Karena itu, kami sudah melakukan strategi pengendalian transportasi laut menjelang arus mudik Lebaran,” kata Agustinus Maun saat menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka kesiapan penanganan Ramadan dan Idulfitri 1443 Hijriah di Aula Polres Kotim, Senin (28/3).

Baca Juga :  Kemenhub Atur Cara Muat Kendaraan Listrik di Kapal Penyeberangan

Strategi tersebut, di antaranya pembentukan posko yang berlokasi tepat di samping Terminal Penumpang Pelabuhan Sampit yang rencananya beroperasi mulai H-15 atau 16 April 2022 sampai H+15 atau 17 Mei 2022.

”Dalam pelaksanaan pengendalian transportasi laut angkutan penumpang kapal, kami sudah menerima empat surat edaran. Dalam pelaksanaannya nanti kami tetap mengacu pada ketentuan dan aturan yang berlaku,” katanya.

Pada arus mudik dan balik Lebaran 2022, rencananya ada tiga armada kapal yang beroperasi melayani angkutan penumpang. Dua kapal dari PT Dharma Lautan Utama (DLU) dan satu kapal lainnya dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

”Untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang, setiap angkutan jasa pelayaran angkutan penumpang dilakukan uji petik. Per 25 Maret itu sudah selesai dilaksanakan dan sudah dilaporkan ke Kemenhub. Untuk kapal dari PT Pelni saat ini masih dilakukan docking atau proses perawatan dan pemeliharaan,” katanya.



Pos terkait